IDI: Sebanyak 60 Dokter Ditambahkan ke RSD Wisma Atlet

IDI mengatakan sebanyak 60 dokter telah ditambahkan ke RSDC Wisma Atlet Kemayoran.

Republika/Thoudy Badai
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih
Rep: Febrianto Adi Saputro Red: Bayu Hermawan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, mencapai 75,05 persen. Menyikapi lonjakan tersebut, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Daeng M Faqih, mengatakan sebanyak 60 dokter sudah ditambahkan untuk membantu penanganan pasien Covid-19 di RSDC Wisma Atlet.

Baca Juga


"Semalam saya memberikan ada pembekalan 60 dokter untuk ditambahkan ke Wisma Atlet dan akan dilanjutkan untuk tambahan berikutnya," kata Daeng dalam diskusi daring, Sabtu (19/6).

Daeng mengatakan, IDI telah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19, TNI, serta internal IDI wilayah untuk mem-back up tenaga kesehatan. Menurutnya, tingginya angka pasien Covid yang dirujuk ke Wisma Atlet membuat para tenaga kesehatan dan dokter kewalahan. 

Namun, dia memastikan bahwa daya tahan tenaga kesehatan dan dokter cukup kuat karena sudah menerima vaksin. "Meskipun ada varian Delta yang sedikit mengurangi proteksi, tetap masih bisa memproteksi. Kami berharap setelah divaksin akan bisa lebih memproteksi," ujarnya.

Sementara itu, untuk daerah-daerah lain yang lonjakan penularan Covid-19-nya tinggi, seperti Kudus, Bangkalan, dan Bandung Raya, Daeng mengatakan bahwa dia sudah berkoordinasi dengan IDI wilayah setempat untuk segera menempatkan dokter tambahan di rumah sakit wilayah tersebut.

"IDI wilayah kemarin saya koordinasikan itu sudah membantu tiga periode memberikan 12 dokter, 12 dokter secara bergantian untuk mem-back up tenaga medis di Kudus, dikoordinasikan di bawah pemda dan kemenkes," ujarnya. 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler