PM Belanda Longgarkan Penggunaan Masker

Masker masih tetap harus dipakai jika jarak sulit dijaga.

EPA
PM Belanda mengumumkan akan melonggarkan aturan Covid-19 termasuk penggunaan masker seiring menurunnya kasus virus corona di Belanda.
Red: Indira Rezkisari

REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Penggunaan masker sebagian besar tidak akan diharuskan lagi di Belanda. Pembatasan Covid-19 lainnya turut akan dilonggarkan mulai pekan depan, setelah terjadi penurunan kasus.

Perdana Menteri Mark Rutte, dikutip Sabtu (19/6), menyebut sebagian besar pembatasan kapasitas juga akan dihapus mulai 26 Juni. Syaratnya, selama masyarakat dapat menjaga jarak setidaknya 1,5 meter, katanya saat konferensi pers.

"Ini momen istimewa," ucap Rutte. "Sering saya berdiri di sini untuk mengatakan kepada Anda apa yang tidak dapat Anda lakukan. Namun sekarang kita dapat berfokus pada apa yang mungkin."

Tidak ada batasan baru yang ditetapkan untuk jumlah tamu di toko, bar dan restoran, kata Rutte, selama mereka bisa menjaga jarak aman, atau menunjukkan bahwa mereka telah divaksin atau hasil tesnya negatif. "Kami dapat mengharapkan musim panas yang indah", katanya.

"Namun kita masih perlu waspada. Banyak terdapat ketidakpastian menjelang musim gugur. Anda setiap saat bisa ditikam dari belakang oleh varian baru."

Masyarakat masih perlu menggunakan masker di angkutan umum dan di bandara, di mana aturan menjaga jarak tidak memungkinkan. Infeksi Covid-19 di Belanda menyentuh level terendah selama sembilan bulan dalam beberapa hari belakangan saat laju vaksinasi dipercepat.

Awal Juni otoritas mengizinkan bar dan restoran kembali beroperasi. Hingga Jumat sekitar 13 juta dosis vaksin telah diberikan di negara berpenduduk 17,5 juta jiwa tersebut.

Pemerintah mengatakan sedang berencana menyuntikkan setiap orang dewasa di Belanda dengan setidaknya satu dosis vaksin pada pertengahan Juli. Hampir 1,7 juta infeksi Covid-19 tercatat di Belanda, dengan lebih dari 27.000 kematian, dilansir dari Reuters.

Baca Juga


sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler