Ivermectin Bisa Cegah dan Obati Covid-19?

Ivermectin sempat didistribusikan ke sejumlah daerah di Indonesia oleh donatur.

EPA-EFE/ROLEX DELA PENA
Obat Ivermectin untuk manusia didistribusikan di Kota Quezon, Manila, Filipina. Ivermectin juga disebut telah didistribusikan di Kudus, Jawa Tengah, untuk mengobati Covid-19. BPOM menegaskan masih melakukan kajian penggunaan Ivermectin.
Rep: Puti Almas Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak pandemi virus corona jenis baru (SARS-CoV-2) yang menyebabkan infeksi penyakit Covid-19 terjadi pada tahun lalu, berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengatasi keadaan ini. Mulai dari vaksin dan obat-obatan terus dikembangkan, termasuk meneliti obat yang sudah ada.

Ivermectin menjadi salah satu obat yang diteliti untuk mencegah sekaligus mengobati Covid-19. Obat antiparasit ini dikenal memiliki sifat antivirus dan antiinflamasi.

Berbagai uji klinis yang dilakukan terkait ivermectin menunjukkan bahwa penggunaannya dapat mengurangi kematian di antara orang-orang dengan atau berisiko tinggi terhadap Covid-19. Dalam publikasi di American Journal of Therapeutics pada 17 Juni 2021, Pierre Kory MD dan rekan mengungkapkan hasil tinjauan sistematis, meta-analisis, dan analisis percobaan sekuensial untuk menginformasikan pedoman klinis terkait penggunaan ivermectin untuk pencegahan dan pengobatan Covid-19. 

Baca Juga


Kory merupakan dokter spesialis paru yang merawat pasien kritis di unit perawatan intensif (ICU) di UW Health, Madison, Wisconsin, Amerika Serikat. Sejak pandemi Covid-19, ia terkenal karena menganjurkan penggunaan obat-obatan tertentu secara off-label, yakni pemanfaatan obat di luar indikasi yang disetujui oleh lembaga yang berwenang.

Kory dan rekan peneliti mencermati bank data bibliografi hingga 25 April 2021 untuk melakukan tinjauan terhadap bukti yang berkembang yang menunjukkan kemanjuran ivermectin dalam profilaksis dan pengobatan Covid-19. Menurut Kory, terdapat setidaknya 24 uji coba terkontrol secara acak yang melibatkan 3.406 peserta mengenai penggunaan ivermectin.

Berdasarkan 15 percobaan yang dilakukan, terlihat bahwa Ivermectin mengurangi risiko kematian dibandingkan tanpa penggunaan obat ini. Rasio risiko rata-rata adalah 0,38 interval, menunjukkan tingkat keterpercayaan buktinya sedang.


Hasil ini dikonfirmasi dalam analisis sekuensial percobaan menggunakan metode DerSimonian–Laird, sekaligus mendukung analisis yang tidak disesuaikan. Analisis sekuensial percobaan menggunakan metode Biggerstaff-Tweedie juga menunjukkan hasil serupa.

Sejumlah bukti menemukan bahwa profilaksis ivermectin mengurangi tingkat infeksi virus corona jenis baru rata-rata 86 persen. Hasil sekunder memberikan bukti yang kurang pasti.

Sementara itu, hanya sedikit bukti menunjukkan bahwa mungkin tidak ada manfaat ivermectin untuk pasien Covid-19 dengan gejala parah, hingga yang membutuhkan alat bantu pernapasan. Di lain sisi, perkiraan efek untuk perbaikan dan penurunan kondisi pasien secara jelas mendukung penggunaan ivermectin.

Efek samping yang parah jarang terjadi di antara para peserta uji coba pengobatan. Tidak ada bukti terkait perbedaan yang dinilai sebagai kepastian yang rendah.

Bukti sementara menemukan bahwa pengurangan besar dalam kematian akibat Covid-19 dimungkinkan dengan menggunakan ivermectin. Penggunaan ivermectin di awal infeksi virus corona jenis baru disebut dapat mengurangi tingkat keparahan penyakit.

Faktor keamanan dan biaya rendah menunjukkan bahwa ivermectin mungkin memiliki dampak signifikan dalam mengatasi pandemi Covid-19 secara global.

Sementara itu, European Medicines Agency (EMA) pada Maret 2021 menyimpulkan bahwa data yang ada tidak menunjang penggunaan ivermectin untuk pencegahan dan pengobatan Covid-19 di luar uji klinis yang dirancang dengan baik. EMA di laman resminya menyebut, sejauh ini ivermectin tidak diizinkan untuk Covid-19 di Uni Eropa.

Di Indonesia, sejumlah pihak memberikan ivermectin sebagai donasi Covid-19 ke sejumlah daerah. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengingatkan daerah yang telanjur menerima bantuan obat ini agar tidak sembarangan menggunakannya kepada pasien Covid-19.

"Bahwa kehati-hatian sangat diutamakan dalam menggunakan obat ini. Pemanfaatan ivermectin harus dibawah rekomendasi dari dokter berdasarkan hasil observasi indikasi tertentu," katanya dalam siaran pers, Jumat (11/6) malam.

Ivermectin merupakan obat infeksi cacing gelang. Di samping itu, ivermectin juga terbukti berkhasiat mengatasi kutu rambut dan kudis.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler