Covid-19 Meningkat, UEFA Enggan Pindahkan Final Euro 2020

PM Italia Mario Draghi meminta UEFA memindahkan laga semifinal dan final dari Wembley

EPA-EFE/ANDY RAIN
Suporter tiba di Stadion Wembley sebelum pertandingan sepak bola babak penyisihan grup D UEFA EURO 2020 antara Inggris dan Kroasia di London, Inggris, 13 Juni 2021.
Rep: Anggoro Pramudya Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) menyatakan tidak memiliki rencana untuk memindahkan laga semifinal dan final Euro 2020 dari Stadion Wembley, London, Inggris. Sebelumnya, Perdana Menteri (PM) Italia Mario Draghi menyerukan agar final Piala Eropa dipindahkan dari Inggris karena meningkatnya kasus Covid-19.

Baca Juga


Inggris mencatat 10.633 kasus baru Covid-19 dan lima kematian pada Senin (21/6), menjadikan jumlah korban menjadi 4,63 juta kasus yang dikonfirmasi dan 127.976 total kematian.

UEFA mengatakan pada pekan lalu bahwa pihaknya memiliki rencana darurat untuk menggeser final dari Wembley kecuali Inggris setuju untuk memberikan pengecualian bagi penonton asing yang bepergian dari aturan karantina 10 hari.

"UEFA, FA Inggris, dan otoritas Inggris bekerja sama dengan sukses untuk menggelar semifinal dan final EURO di Wembley dan tidak ada rencana untuk mengubah tempat untuk pertandingan itu," kata juru bicara UEFA dilansir Reuters, Selasa (22/6).

Stadion Wembley dijadwalkan menjadi tuan rumah semifinal Euro 2020 pada 6 dan 7 Juli sebelum final 11 Juli.

Draghi mengatakan, ia lebih memilih tuan rumah final Piala Eropa diselenggarakan di Stadion Olimpico, Roma daripada melaksanakan partai final di Stadion Wembley.

Di sisi lain, surat kabar Inggris The Times melaporkan pada Jumat bahwa Budapest adalah tempat alternatif yang dipertimbangkan jika Wembley tidak dapat menerima fans masuk menonton langsung di dalam stadion.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler