Menteri Hungaria Protes Dukungan Jerman ke LGBT di Euro

Jerman ingin menyalakan lampu warna pelangi di Allianz Arena saat hadapi Hungaria.

EPA-EFE/LUKAS BARTH
Stadion Allianz Arena, kandang Jerman di Euro 2020.
Rep: Anggoro Pramudya Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, MUENCHEN -- Menteri Luar Negeri Hungaria, Peter Szijjarto, menolak keras rencana untuk menyalakan lampu Allianz Arena di Muenchen dengan warna pelangi dalam solidaritas untuk komunitas LGBT. Penyalaan warna pelangi ini direncanakan berlangsung dalam pertandingan pemungkas Grup F Euro 2020 antara timnas Jerman dan Hungaria, Kamis (24/6) dini hari WIB.

Baca Juga


"Sangat berbahaya mencampuradukkan olahraga dan politik," kata Szijjarto kepada kantor berita MTI, dikutip The42, Selasa (22/6).

Sebelumnya, otoritas lokal Muenchen meminta izin kepada Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) untuk menyalakan Stadion Allianz Arena, sebagai tanda solidaritas kepada komunitas LGBT di Hungaria. Komunitas LGBT di Hungaria dilaporkan mendapatkan tekanan dari pemerintah sayap kanan Viktor Orban yang mengesahkan undang-undang untuk melarang promosi kampanye homoseksualitas kepada anak di bawah umur.

"Kami di Hungaria telah mengesahkan undang-undang untuk melindungi anak-anak Hungaria, dan mereka sekarang berjuang melawannya di Eropa Barat. Ini jelas menunjukkan niat untuk membawa politik ke dunia olahraga, karena semua orang tahu tentang apa itu," kata Szijjarto.

Akhir pekan kemarin, UEFA dilaporkan tengah membuka penyelidikan terhadap spanduk yang diduga homofobik dan suara monyet pada dua pertandingan pertama timnas Hungaria di Euro 2020 yang berlangsung di Budapest.

Timnas Hungaria harus menang saat berjumpa Jerman pada pertandingan akhir Grup F. Kemenangan atas Der Panzer membuka peluang mereka untuk melangkah ke babak 16 besar.

Saat ini, tim berjuluk the Magical Magyars berada di peringkat empat klasemen Grup F dengan perolehan angka satu dari dua laga yang telah dilakoni.

Dua tim favorit lainnya Portugal dan Jerman mengantongi nilai tiga dengan berada di posisi ketiga serta keempat. Sementara Prancis masih nyaman di posisi pertama dengan mengantongi angka empat.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler