Kasus Varian Covid Delta Plus di India Bertambah Menjadi 40

Varian Delta Plus merupakan mutan dari varian Delta yang pertama kali muncul di India

AP / Amit Sharma
Seorang pasien yang menerima perawatan di pusat perawatan COVID-19 gratis menunjukkan plakat meminta bantuan dari relawan di New Delhi, India, Kamis, 27 Mei 2021.Jumlah kasus varian Covid-19 Delta Plus di India bertambah menjadi sekitar 40, menurut pejabat pada Rabu (23/6/2021).
Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Jumlah kasus varian Covid-19 Delta Plus di India bertambah menjadi sekitar 40, menurut pejabat pada Rabu (23/6). Varian Delta Plus, yang mulanya ditandai sebagai Variant of Interest, kemudian dinyatakan sebagai Variant of Concern (VOC) oleh pemerintah.


Pada Selasa (22/6) jumlah kasus varian Covid-19 Delta Plus di India sebanyak 22 kasus dan di temukan di Distrik Ratnagiri dan Jalgaon di Negara Bagian Maharashtra, Distrik Palakkad dan Pathanamthitta di Kerala dan Distrik Bhopal dan Shivpuri di Madhya Pradesh.

"Hingga kini, di antara sampel yang diurutkan (sekitar 45 ribu) di India, varian ini terkadang diamati di Maharashtra, Kerala, dan Madhya Pradesh, dengan sekitar 40 kasus teridentifikasi sejauh ini dan tidak terjadi peningkatan prevalensi yang signifikan," demikian pernyataan yang dirilis oleh pemerintah.

Pada Selasa (22/6) pemerintah federal mengirim peringatan ke Maharashtra, Kerala dan Madhya Pradesh mengenai kasus Delta Plus yang di temukan di sana. Negara bagian terkait didesak melakukan langkah darurat termasuk mencegah pertemuan dan kerumunan serta memulai pengujian lebih luas, pelacakan cepat dan vaksinasi berdasarkan prioritas.

Kasus varian Delta Plus dilaporkan bersamaan ketika India melaporkan jumlah kasus harian Covid-19 yang lebih rendah dan pemerintah negara bagian sedang menghapus pembatasan Covid-19. Varian Delta Plus merupakan versi mutan dari varian Delta yang pertama kali muncul di India. 

Varian itu dianggap lebih menular dan cepat menyebar.Para pakar di Maharashtra khawatir bahwa varian baru tersebut berpotensi memicu gelombang ketiga wabah virus corona, menurut laporan tersebut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler