15 Tahun Pimpin Penyembah Berhala, Warga Nigeria Bersyahadat
Yehezkiel Eleede selama 15 tahun telah memimpin penyembah berhala.
REPUBLIKA.CO.ID, OKEHO -- Seorang warga adat di Okeho, Negara Bagian Oyo, Nigeria, yang selama ini mengikuti keyakinan tradisionalnya, secara mengejutkan memutuskan untuk memeluk agama Islam. Dia adalah Yehezkiel Adekunle Eleede, pria lanjut usia (lansia) berumur 78 tahun.
Yehezkiel Eleede selama 15 tahun telah memimpin semua pemburu lokal dan penyembah berhala lainnya di daerah itu. Dan sekarang ia meninggalkan semua berhalanya tak lama setelah ia masuk Islam. Yehezkiel Eleede masuk Islam oleh seorang ulama bernama Alhaji Daud Awayewaserere.
Setelah masuk Islam, Yehezkiel diberi nama Islam 'Abdsalam Adekunle' oleh Daud. Dia secara sukarela masuk Islam setelah memperhatikan bahwa berhala yang dia sembah selama 15 tahun tidak membawa perkembangan atau kemajuan yang berarti dalam hidupnya dan orang lain di sekitarnya.
Abdsalam, nama barunya, tidak pernah pergi ke gereja atau masjid sejak kelahirannya. Kini ia mengetahui jalan yang benar dan tidak akan pernah berhenti dalam meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
Abdsalam merasa mendapatkan kasih sayang setelah masuk Islam. Walaupun, para kerabat dan orang-orang di sekitarnya yang masih menyembah berhala, mempertanyakan soal mengapa Islam lebih baik. Menurut Abdsalam, meski ada ketaatan dan ikatan persaudaraan dalam penyebahan berhala, tantangan seperti serangan penyakit tidak bisa diselesaikan oleh berhala.
Abdsalam juga mengatakan, sejak menjadi Muslim, kehidupan dirinya telah berubah dan berbagai kebutuhan sehari-hari datang silih-berganti dari gerakan filantropi berbagai kalangan.
Di sisi lain, karena meningkatnya ketidakamanan di negara itu, Emir Daura, Umar Faruk Umar, melarang perayaan tradisional "Sallah Durbar" 2021. Keputusan raja untuk tidak mengizinkan prosesi tradisional Sallah tertuang dalam surat edaran yang ditujukan kepada para pemimpin wilayah.
Sementara itu, pemimpin adat dalam pernyataan 6 Mei dan ditandatangani oleh Danejin Daura, Alhaji Abdulmimini Sahihu juga memerintahkan agar tidak ada pemimpin wilayah yang mengunjunginya pada hari Sallah.