Wapres Optimistis Penularan Covid-19 Dapat Ditekan

Wapres mengataken pemerintah terus memperbanyak testing dan tempat isolasi.

Dok KIP/Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin
Rep: Fauziah Mursid Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, Pemerintah optimistis akan kembali mampu mengendalikan penularan wabah Covid-19. Hal itu disampaikan Wapres, setelah dalam beberapa hari terakhir kasus positif Covid-19 di Indonesia mengalami kenaikan cukup signifikan.

Baca Juga


Wapres meyakini, dengan berbagai upaya Pemerintah dan juga diikuti disiplin protokol kesehatan, kasus positif Covid-19 bisa dikendalikan sebagaimana pada bulan-bulan sebelumnya.

"Saya kira yakin saja, pemerintah optimistis, pengalaman yang lalu juga bisa, tentu sekarang pun kita bisa, tapi juga (perlu) disiplin masyarakat," kata Wapres melalui siaran pers Sekretaris Wakil Presiden, Ahad (27/6).

Saat ini, kata Wapres, Pemerintah terus memperbanyak testing kepada masyarakat, memperbanyak tempat isolasi, serta melakukan pengetatan aktivitas masyarakat melalui pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro di daerah-daerah mulai tingkat RW, hingga vaksinasi.

Di samping melaksanakan PPKM secara ketat dan mempercepat proses vaksinasi, Wapres menilai juga perlu dukungan masyarakat untuk terus menjalankan protokol kesehatan.

Karenanya, Ma'ruf juga meminta masyarakat untuk tetap optimis bahwa kasus Covid-19 akan dapat ditekan penyebarannya. 

"Kombinasi langkah-langkah ini, saya yakin bisa (menekan penularan Covid-19), tapi sekali lagi, disiplin masyarakat untuk juga menerapkan protokol kesehatan, mematuhi aturan-aturan PPKM, melakukan vaksinasi. Ini semua (harus) dilakukan dalam rangka untuk mengendalikan (penularan Covid-19)," katanya.

Wapres mengatakan, kondisi tren kenaikan dan penurunan kasus Covid-19 seperti sekarang ini juga dialami oleh negara lain. Sebab, pengetatan dan pelonggaran aktivitas masyarakat memang harus dilakukan secara proporsional demi menjaga stabilitas perekonomian.

"Jadi negara lain juga mengalami, Malaysia pun sekarang mengalami. Jadi di berbagai negara di dunia ini kalau (aktivitas masyarakat) dilonggarkan, kasus naik. Kalau rem dikuatkan akan berdampak pada aspek lain, ekonomi kita turun. Ini memang tidak mudah mengendalikan rem dan gas secara proporsional," katanya.

Sebelumnya, Wapres menyebut pemerintah telah melakukan pengetatan aktivitas masyarakat termasuk melarang mudik lebaran, tetapi tidak dapat dilaksanakan seratus persen. Inilah menurutnya yang menjadi salah satu penyebab kasus positif Covid-19 saat ini kembali meningkat.

"Tahun ini kita coba menekan sumber yang bisa menimbulkan kenaikan, yaitu salah satunya mudik ditekan. Tapi juga coba diberikan kelonggaran-kelonggaran supaya ekonominya juga naik. Tetapi kemudian yang terjadi tentu mudik yang tidak seratus persen, tidak mungkin kan, pasti ada (yang mudik)," ujarnya.

Wapres menegaskan saat ini pemerintah harus kembali melakukan pembatasan aktivitas masyarakat secara ketat, memperbanyak testing, serta mempercepat vaksinasi untuk mencapai kekebalan komunal.

"Langkah-langkah ini sebenarnya sudah benar. Semua negara di dunia juga seperti itu. Vaksinasi dipercepat, kemudian orang menyebutnya lock down, kita cuma istilahnya yang beda, PPKM diperketat di masing-masing RW, isolasi terus. Optimis, we can," katanya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler