Kemenkes Saudi: Mutasi Virus Covid-19 Berbahaya Bagi Remaja
IHRAM.CO.ID, JEDDAH -- Kementerian Kesehatan Arab Saudi menyebut beberapa mutasi Covid-19 menjadi lebih berbahaya bagi kaum muda berusia antara 12 hingga 18 tahun. Para remaja sangat disarankan untuk divaksinasi.
Dilansir di Arab News, Jumat (2/7), lembaga ini menyebut vaksin telah terbukti aman dan efektif untuk kelompok usia ini. Saran itu datang ketika Arab Saudi pada Kamis melaporkan 13 kematian terkait virus corona, menjadikan jumlah kematian menjadi 7.832 kasus.
Sementara ada 1.534 infeksi baru yang dilaporkan, sehingga total keseluruhan menjadi 489.126, dan 12.174 kasus tetap aktif. Tercatat juga 1.389 pasien dalam kondisi kritis. Dari kasus yang baru dilaporkan, 377 berada di Mekah, 337 di Provinsi Timur, 310 di Riyadh, dan 74 di Madinah.
Kementerian mengatakan 1.487 pasien telah pulih dari virus corona, meningkatkan total ini menjadi 469.120. Arab Saudi sejauh ini telah melakukan lebih dari 22 juta tes PCR, dengan 106.572 dilakukan dalam 24 jam terakhir. Data juga menyebut Arab Saudi sejauh ini telah memvaksinasi 17.955.015 orang, termasuk 1.352.555 orang lanjut usia.
Pusat pengujian dan pusat perawatan yang didirikan di seluruh negeri telah menangani ratusan ribu orang sejak wabah pandemi Covid-19. Pusat Taakad menyediakan tes Covid-19 untuk orang yang tidak menunjukkan atau hanya gejala ringan atau percaya mereka telah melakukan kontak dengan seseorang yang terinfeksi.
Klinik Tetamman menawarkan perawatan dan saran kepada mereka yang memiliki gejala virus corona seperti demam, kehilangan rasa dan penciuman, serta kesulitan bernapas. Janji temu untuk kedua layanan dapat dilakukan melalui aplikasi Sehhaty kementerian. Polisi menahan 91 orang di wilayah Makkah pada Kamis karena melanggar tindakan karantina.
Negara ini memberlakukan hukuman berat kepada orang-orang yang melanggar peraturan yang diberlakukan untuk mencegah penyebaran virus. Tindakan hukum telah diambil terhadap mereka yang ditangkap dan mereka akan dirujuk ke Penuntut Umum.
Orang yang melanggar aturan akan didenda lebih dari Rp 771 juta dan akan menghadapi hukuman dua tahun penjara, atau terkena kedua hukuman tersebut.
Hukuman berlipat ganda bagi mereka yang melanggar peraturan untuk kedua kalinya. Bagi non-Saudi yang melakukan pelanggaran tersebut juga akan menghadapi deportasi dan larangan permanen memasuki Kerajaan.
Sementara itu, dipastikan Kementerian Haji dan Umrah sedang memilah orang-orang yang memenuhi syarat untuk haji tahun ini dan mengirim SMS kepada mereka yang memenuhi semua standar, kondisi, dan kontrol kesehatan.
Asisten Wakil Menteri untuk Layanan Haji dan Umrah mengatakan kepada Saudi Press Agency 558 ribu orang telah mendaftar untuk haji tahun ini. Dari pelamar tersebut, 51 persen adalah laki-laki. Proses permintaan berlangsung dalam waktu 10 hari kerja melalui Data Center Haji dan Umrah.
Saeed mengatakan kementerian telah bekerja selama bertahun-tahun untuk mendigitalkan proses pendaftaran haji dan umrah. Itu memenuhi syarat jemaah berdasarkan sejumlah standar yang disetujui oleh Kementerian Kesehatan. Dia meminta jamaah untuk mematuhi semua persyaratan kesehatan dan tindakan pencegahan untuk menjaga keselamatan mereka dan orang lain.