Percepatan Tol Langit untuk PJJ dan Indonesia Digital
Pembangunan tol langit ini diharapkan membuat pemerataan internet di seluruh wilayah.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, Pemerintah saat ini terus mempercepat pembangunan tol langit, yaitu penyediaan fasilitas internet berkecepatan tinggi di 514 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Menurut Wapres, infrastruktur percepatan berupa pembangunan Palapa Ring serta target peluncuran Satelit Republik Indonesia (SATRIA) I pada tahun 2023 mendatang dengan transmisi data tinggi sebesar 150 Gigabits per second (Gbps).
"Prasarana dasar ini tidak saja ditujukan untuk mendukung pembelajaran jarak jauh (PJJ) tapi lebih luas lagi, yakni sebagai modal penting menuju Indonesia digital," ujar Wapres saat memberi kuliah umum Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) 62 dan Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) 23 Tahun 2021 di Lemhanas, Selasa (6/7).
Wapres menyadari, membangun SDM unggul dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini menjadi tantangan tersendiri, khususnya bagi dunia pendidikan. Apalagi, sistem pembelajaran yang semula dilaksanakan secara tatap muka saat ini belum memungkinkan untuk dilakukan, sehingga dilakukan melalui daring.
Namun, pembelajaran daring dihadapkan pada kondisi faktual persebaran geografis penduduk Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau, dengan kemampuan dan ketersediaan dukungan teknologi yang berbeda antara satu wilayah dengan wilayah lainnya. "Dibutuhkan suatu strategi yang tepat untuk mengatasinya melalui berbagai upaya yang kreatif dan inovatif," ujarnya.
Karena itu, pembangunan tol langit ini diharapkan membuat pemerataan internet di seluruh wilayah sehingga hambatan pembelajaran jarak jauh bisa sedikit teratasi.
"Pemerintah memiliki komitmen serta perhatian khusus terkait hal tersebut, untuk memastikan pendidikan harus terus berjalan, karena pendidikan merupakan solusi, harapan, serta masa depan bangsa untuk mencapai Indonesia Maju," katanya.
Sebab, salah satu prioritas nasional untuk mencapai Indonesia Maju adalah membangun SDM unggul, yaitu SDM yang sehat, cerdas, berdaya saing, produktif, berakhlak mulia, dan setia kepada NKRI. Karena, SDM unggul menjadi penentu keberhasilan dalam mewujudkan kemajuan dan kemandirian ekonomi, serta kesejahteraan masyarakat, bangsa, dan negara.
Namun, kata Wapres, SDM Indonesia harus dipersiapkan untuk mampu bersaing dan cepat beradaptasi dengan perubahan dan perkembangan teknologi informasi yang mendisrupsi segala bidang.
Terlebih, pandemi saat ini menjadi tantangan dalam mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam pemanfaatan teknologi. Karena pendidikan bukan sekedar mentransmisi pengetahuan, akan tetapi harus dipastikan bagaimana suatu pembelajaran dapat tersampaikan dengan baik.
"Peran guru, dosen, dan interaksi yang terjadi dengan peserta didik, sejatinya tidak dapat digantikan oleh teknologi. Pendidikan bukan hanya bagaimana pengetahuan didapatkan, akan tetapi bagaimana suatu nilai, kerja sama, serta kompetensi dapat ditransformasikan," katanya.