Dituding Rasis, Griezmann dan Dembele Minta Maaf

Griezmann dan Dembele dianggap melecehkan orang Jepang.

EPA-EFE/ Laszlo Balogh
Antoine Griezmann (kiri) dan Ousmane Dembele.
Rep: Reja Irfa Widodo Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Antoine Griezmann dan Ousmane Dembele secara khusus menyampaikan permohonan maaf di akun media sosial masing-masing. Langkah ini diambil dua penggawa timnas Prancis itu lantaran dianggap melakukan pelecehan bernada rasialisme kepada orang Jepang. 

Baca Juga


Griezmann dan Dembele kedapatan melakukan pelecehan berbasis rasialisme terhadap sejumlah staf hotel saat menjalani pramusim Barcelona di Jepang pada awal musim 2019/2020. Pelecehan yang dilakukan oleh Griezmann dan Dembele itu sempat terekam dan akhirnya beredar di dunia maya dalam beberapa hari terakhir. 

Pelecehan itu diketahui dilakukan secara terpisah. Dembele mengeluarkan komentar bernada rasialisme saat staf hotel di Jepang itu tengah membantu Dembele dan Griezmann untuk bermain gim konsol Pro Evolution Soccer (PES). Pada saat itu, Dembele mengomentari wajah, bahasa, dan sempat menghina negara Jepang.

"Semua wajah buruk ini berada di sini agar Anda (Griezmann) bisa bermain PES. Apakah Anda tidak malu? Bahasa terbelakang apa ini (saat staf hotel berbicara dengan rekannya menggunakan bahasa Jepang). Apakah negara ini sudah benar-benar menerapkan teknologi canggih, seperti yang digembar-gemborkan?" kata Dembele dalam video yang beredar tersebut. 

Berbeda dengan pelecehan yang dilakukan Griezmann. Mantan penyerang Atletico Madrid itu kedapatan mengeluarkan perkataan 'Ching-Chong' saat berinteraksi dengan salah satu staf hotel. Pada saat itu, Griezmann tengah bersantai di pinggi kolam renang. Ungkapan Ching-Chong diketahui merupakan ujaran yang kerap digunakan di Eropa ataupun Amerika untuk melecehkan warga ataupun imigran asal Asia Timur. 

Buntut dari beredarnya video ini dan kecaman di dunia maya, Griezmann dan Dembele akhirnya meminta maaf. Lewat unggahan di akun Instagram miliknya, Dembele mengklarifikasi soal kejadian tersebut. Menurut winger berusia 24 tahun itu, insiden itu terjadi pada 2019 silam. Dembele pun meminta maaf apabila sikapnya tersebut menyinggung perasaan warga Jepang secara keseluruhan. 

"Terkadang, saya hanya menggunakan ekpresi itu untuk bergurau dengan teman saya, darimana pun asal mereka. Saya memahami, apabila saat ini, hal tersebut menyakiti perasaan mereka. Untuk itu, saya mengungkapkan permohonan maaf setulus-tulusnya," tulis Dembele di akun instagram seperti dilansir Mirror, Selasa (6/7). 

Hal senada juga dilakukan Griezmann. Penyerang yang hanya mampu mengantarkan Prancis finis di babak 16 besar Euro 2020 itu kembali menegaskan soal komitmennya untuk memerangi diskriminasi.

"Selama beberapa hari terakhir, beberapa pihak ingin menggambarkan saya bukan sebagai diri saya yang sebenarnya. Saya membantah semua tuduhan tersebut. Saya minta maaf kepada seluruh teman-teman saya yang berasal dari Jepang," tulis Griezman di akun Twitter miliknya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler