IDI Tepis Klaim Minuman Tertentu Bisa Sembuhkan Covid-19

Klaim minuman tertentu ampuh sembuhkan Covid-19 bersumber dari media sosial.

Pxhere
Susu steril. Masyarakat sempat membeli susu steril dalam jumlah banyak akibat beredarnya klaim khasiat menyembuhkan Covid-19.
Rep: Rr Laeny Sulistyawati Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengingatkan masyarakat bahwa tidak ada minuman khusus yang ampuh menyembuhkan Covid-19. Susu steril dan air kelapa hijau yang banyak dicari masyarakat hanyalah minuman untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Ketua Umum PB IDI Daeng M Faqih mengatakan, klaim khasiat susu steril dan air kelapa hijau berasal dari media sosial. Informasi itu kemudian menyebar dengan cepat, seolah berasal dari pendapat ahli.

Baca Juga



"Padahal tidak seperti itu, itu iklan. Yang dilakukan masyarakat saat ini adalah untuk meningkatkan daya tahan tubuh," ujar Daeng saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (8/7).

Dengan meningkatnya imunitas, menurut Daeng, sistem pertahanan tubuh jadi lebih baik. Di satu sisi, ia memahami yang dilakukan masyarakat bertujuan untuk menolong dirinya sendiri, keluarga, atau teman-temannya.

"Tetapi kalau masyarakat mendapatkan iklan semacam itu lagi, bisa bertanya terlebih dahulu pada petugas kesehatan terdekat," ujarnya.

Selain susu steril dan air kelapa muda, minuman yang mengandung vitamin C 1.000 mg juga diklaim sebagai terapi penyembuhan Covid-19. Minuman tersebut pun laris diburu hingga harganya melonjak.

Sementara itu, psikolog klinis dewasa Mega Tala Harimukthi menyebut, orang dengan kecenderungan mudah cemas terbiasa untuk mengambil keputusan secara emosional. Mereka punya probabilitas melakukan pembelian yang impulsif atau panic buying.

"Ketika seseorang terbiasa mengambil keputusan secara emosional, akhirnya otak emosionalnya bekerja sangat cepat, sehingga tidak punya pertimbangan matang, sangat impulsif. Begitu melihat orang lain (termasuk di foto maupun video) belanja barang tertentu yang banyak, dia mulai panik," ujar Tala kepada Antara, dikutip Rabu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler