Cara Menghafal Alquran Ala Muslim Cilik AS

Mohsin yang saat ini berusia 12 tahun, sekarang telah menjadi penghafal Alquran.

Republika/Agung Supriyanto
Alquran
Rep: Umar Mukhtar Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, CHARLOTTE -- Di masjid di utara Charlotte, Mohsin Siddiqui yang berusia 12 tahun duduk di sudut ruang sholat. Kaki disilangkan dan fokus penuh. Tubuhnya sedikit bergoyang saat membaca ayat-ayat dari Alquran.

Baca Juga


Mohsin yang saat ini berusia 12 tahun, sekarang telah menjadi penghafal Alquran atau hafiz. Hanya satu atau dua orang dari populasi Charlotte yang berjumlah sekitar 25 ribu Muslim yang menyelesaikan hafalan Alquran setiap tahun.

Proses bagi Mohsin untuk menjadi hafiz memakan waktu empat tahun. Dia mulai belajar Alquran jauh sebelum dia mulai menghafalnya. Ketika dia masih kecil sekitar 5 tahun, ia mulai menghafal dengan seorang guru perempuan.

"Kemudian setelah saya sedikit lebih jauh, saat itulah kami menyadari bahwa saya memiliki bakat. Kemudian orang tua saya bertanya apakah saya ingin melanjutkan ini dan bekerja penuh waktu. Saya pikir ini akan menjadi pengalaman yang menyenangkan, jadi saya menjawab ya," kata Moshin, dilansir dari laman WFAE.

 

 

Pada tahap awal menghafal Alquran, Moshin mengatakan kitab suci itu mudah dipelajari. Belakangan, itu menjadi tantangan dan dia membutuhkan dukungan ibunya, Rukshana Patel, untuk terus belajar.

"Dia biasa duduk bersama saya selama berjam-jam dan dia biasa mendengarkan bacaan saya. Dia selalu punya waktu untuk saya kapan pun saya membutuhkannya," kata Mohsin. 

Dia suka membaca dan tertarik pada ilmu komputer. Bagi Mohsin, membaca ayat-ayat Alquran membantunya belajar dan mempertahankan pengetahuan. Ia paling menyukai surah ke-67.

Ibu Mohsin, Rukshana Patel, menjelaskan bahwa surah yang disebut Al-Mulk itu dapat diterjemahkan sebagai Kerajaan. Membahas keluasan dan kebesaran Allah, dengan contoh-contoh keindahan alam semesta.

Imam di Charlotte, Atif Chaudhry menyampaikan, pendidikan dalam Alquran sangat penting untuk budaya Islam dan untuk pertumbuhan komunitas Muslim di Charlotte. Chaudhry memimpin program tahfidz atau menghafal Alquran di Islamic Society of Greater Charlotte, tempat Mohsin belajar.

 

 

"Dalam hal menghafal, memahami, dan dalam hal menyebarkan pesan-pesan Alquran. Karena ini adalah kitab suci inti kami, inti dari agama kami, ini adalah salah satu sumber nilai moral dan etika agama spiritual kami. Hubungan kita dengannya akan menjadi kekuatan komunitas kita," kata Chaudhry.

Dalam program yang dipimpinnya, anak-anak Muslim dari usia 7 tahun memulai proses menghafal. Pencarian Google atas program hifz mengungkapkan dua di daerah Charlotte, dan Chaudhry mengatakan masing-masing dari 15 masjid di kota itu menawarkan program pendidikan. Guru privat, situs web, kompetisi, aplikasi, dan metode lain juga mendukung praktik ini. 

Dania Akkad Hajjar, koordinator program hifz di Intellicor International Academy, sebuah sekolah Muslim di Charlotte, mengatakan bahwa menghafal Alquran itu sulit, tetapi membawa kepuasan besar dan membawa pahala yang besar bagi umat Islam. Juga membawa manfaat yang besar bagi dirinya dan siswa itu sendiri.

"Kami tahu bahwa dalam agama kami, kami mendapat banyak pahala hanya dari membaca Alquran. Nabi kita mengatakan bahwa setiap huruf yang Anda hafal atau baca dari Alquran, Anda akan mendapatkan 10 kebaikan, dan itu menghapus 10 keburukan," kata Hajjar.

 

 

Program hifz Intellicor dimulai tiga tahun lalu. Ada enam siswa di tahun pertama, delapan siswa di tahun kedua dan empat tahun ini. Sekolah ini mengajarkan Alquran dan kurikulum akademik. Ini pada dasarnya membantu anak-anak untuk menghafal Alquran dan bagi mereka yang ingin melakukannya.

"Ada kurikulumnya. Jika anak-anak ingin menghafal Alquran, maka kami memberi mereka dua setengah jam (mengajar) di pagi hari daripada mengajari mereka pendidikan Islam dan bahasa Arab," ungkap Hajjar.

Di sisi lain, Chaudhry menjelaskan, Nabi Muhammad SAW sering mengatakan Muslim yang menghafal Alquran akan diberikan status khusus pada hari penghakiman, dan akan diangkat derajatnya.

"Seseorang yang telah hafal Alquran akan dibangkitkan di antara para ulama pada hari kiamat meskipun mereka mungkin bukan seorang sarjana Islam," katanya. Di luar hafalan, ulama Islam menulis bahwa pengucapan, ritme, teknik pernapasan dan intonasi juga penting.

 

 

Mendiang Bill Gent, editor jurnal Asosiasi Nasional Guru Pendidikan Agama yang berbasis di Inggris, menulis pada tahun 2015 bahwa seorang hafiz menjadi rantai transmisi yang melaluinya, dari satu generasi Muslim ke generasi berikutnya, tidak hanya kata-kata yang diturunkan kepada Muhammad, tetapi juga suara kata-kata yang dibacakan.

Patel mengatakan, menghafal Alquran adalah tradisi umum di Pakistan, Asia, dan di tempat lain di dunia Muslim. Dalam budaya Muslim, sangat lumrah orang tua ingin anak-anaknya menghafal Alquran jika mereka memiliki potensi.

"Ini adalah cara untuk menghubungkan mereka dengan kitab suci. Alquran adalah titik pusat kehidupan kita karena itu adalah wahyu dari Tuhan secara langsung dan itulah yang kita yakini," jelasnya.

Menghafal Alquran juga tidak terbatas pada anak-anak saja. Namun sebaiknya memang dimulai sejak dini. Karena kalau melakukannya saat usia tua, tentu akan ada berbagai urusan yang perlu diselesaikan, sehingga menghalangi dirinya untuk fokus menghafal Alquran. 

 

"Semakin kita terhubung dengan program-program yang menekankan pada Alquran, semakin sehat komunitas Muslim di Charlotte. Saya melihatnya sebagai sesuatu yang mutlak diperlukan untuk ambisi dan tujuan jangka panjang kami di Charlotte sebagai komunitas Muslim," kata Chaudhry.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler