Anies Jadikan Hasil Survei Serologi Bahan Antisipasi

Survei serologi temukan hampir 50 persen warga Jakarta pernah terinfeksi Covid-19.

Republika/Putra M. Akbar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
Rep: Flori Sidebang Red: Indira Rezkisari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemprov DKI Jakarta berkolaborasi dengan Tim Pandemi FKM UI, Lembaga Eijkman, dan CDC Indonesia melakukan survei serologi untuk mengukur proporsi warga Ibu Kota yang memiliki antibodi terhadap Covid-19. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan pada Maret 2021 ini, diketahui hampir separuh masyarakat Jakarta pernah terinfeksi virus corona.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, mengatakan, hasil survei ini nantinya dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan dan penyusunan strategi penanganan pandemi Covid-19 ke depan. Anies menyebut, dia pun telah menyampaikan hasil survei tersebut kepada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Koordinator PPKM Darurat Luhut Binsar Pandjaitan.

"Hasil ini sudah saya teruskan kepada Menkes, saya teruskan juga kepada Ketua Pelaksanaan PPKM Darurat untuk bisa menjadi bahan bagi mereka dalam melihat perspektif nasional," kata Anies dalam diskusi virtual, Sabtu (10/7).

Anies menuturkan, berdasarkan ekstrapolasi yang dilakukan pada bulan Maret 2021, ditemukan 44,5 persen warga pernah terinfeksi virus corona. Kemudian, per bulan Juni terdapat 49,2 persen masyarakat yang telah terpapar Covid-19.

"Artinya separuh dari penduduk di Jakarta sudah memiliki eksposur, mudah-mudahan kekebalan di dalam urusan Covid-19 kedepan kita akan mendorong lebih jauh supaya kegiatan vaksinasi bisa tuntas," ujarnya.

Lebih lanjut dia menyampaikan, mobilitas intra maupun lintas antar wilayah di Ibu Kota cukup tinggi lantaran Jakarta merupakan kota yang terbuka. Sehingga untuk mencapai kekebalan komunal, maka seluruh warga DKI Jakarta harus mendapatkan vaksinasi.

"Jadi kita akan teruskan kegiatan vaksinasi ini yang sekarang ini Alhamdulillah, kita sudah memvaksin 5,4 juta. Pada saat studi ini dilakukan tanggal 31 Maret itu baru 1,2 juta dosis. Artinya, baru 11,4 persen yang pada saat survei ini dilakukan sudah mendapatkan vaksinasi. Pada saat ini kita sudah ketemu dengan angka yang jauh lebih tinggi," ungkap dia.

Anies menambahkan, Pemprov DKI pun akan terus mendukung berbagai penelitian maupun survei terkait Covid-19. Sebab, ia menilai, semakin banyak pengetahuan mengenai virus corona, maka makin dapat dipahami pula tentang pola penyebaran serta perilakunya. Sehingga pemerintah dapat menyusun strategi untuk menangani virus tersebut.

"Oleh karena itu, kita akan terus dukung berbagai penelitian, survei, termasuk uji klinis terkait dengan Covid-19 dan SarsCov2. Adapun hasil dari temuan-temuan yang dibuat, punya konsekuensi pada kita yang akan kita siapkan antisipasinya," tutur dia.

Sebelumnya, Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono mengatakan, pihaknya bersama beberapa lembaga terkait melakukan survei serologi untuk mengukur proporsi warga DKI Jakarta yang memiliki antibodi terhadap Covid-19. Berdasarkan hasil survei tersebut Pandu mengungkapkan, hampir separuh penduduk Ibu Kota pernah terinfeksi Covid-19.

Survei serologi ini berbasis populasi dengan metode sampling yang dilakukan pada kurun waktu 15-31 Maret 2021. Survei dilaksanakan di 100 kelurahan di enam wilayah Kota/Kabupaten Administrasi Jakarta.

"Ternyata dari hasil studi hampir separuh penduduk Jakarta pernah terinfeksi, itu angkanya 44,5 persen. Artinya bahwa ini cukup besar karena Jakarta memang epicenter dari pandemi dan menjadi kontributor terbesar dari negara Republik Indonesia ini," kata Pandu dalam diskusi virtual, Sabtu (10/7).

Pandu menjelaskan, dari survei itu, jumlah warga Jakarta yang terpapar virus corona paling banyak berusia 30-49 tahun. Adapun infeksi pada kelompok perempuan lebih tinggi, yakni sebesar 47,9 persen dan kelompok laki-laki 41 persen.


Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler