Alan Shearer Kecam Pelecehan Rasial pada Pemain Inggris
Ada begitu banyak hal positif untuk media sosial tetapi juga hal negatif lain
REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Mantan striker Inggris, Alan Shearer mengecam pelecehan rasial yang dialami oleh Marcus Rashford, Jadon Sancho dan Bukayo Saka di media sosial.
Ketiganya mendapat perlakukan tidak terpuji setelah Inggris kalah dari Italia di final Euro 2020 di Stadion Wembley, London, Senin (12/7) dini hari WIB.
Ketiganya gagal mencetak gol penalti dalam babak penalti. Skor akhir 1 (2)-(3) 1 atas kemenangan Italia memperpanjang puasa Inggris dari gelar juara Euro.
"Ada begitu banyak hal positif untuk media sosial tetapi juga hal negatif lain," kata Shearer dilansir dari laman Manchester Evening News.
Dia menyebut hal positif yang bisa diambil dari media sosial adalah pemain dapat menunjukkan kepribadian mereka di dalam dan di luar lapangan. Dia mengakui telah melihat hal-hal hebat yang dilakukan oleh Marcus Rashford dan Raheem Sterling.
"Tetapi sisi negatifnya, apa yang dipikrikan orang-orang ketika mereka cukup berani untuk mengambil penalti? Apa mereka memikirkan untuk buka sosial media dan melecehkan mereka," kata Shearer.
Menurutnya, hal ini sangat menyedihkan mengingat apa yang sudah dilakukan oleh timnas Inggris selama turnamen. Dia pun menuntut perusahaan media sosial untuk mengekspos para pelaku.
Di sisi lain, Shearer tetap melihat sisi positif dari kekalahan tersebut. Dia menyebut masyarakat Inggris harus bangga dengan penampilan timnas yang mencapai final.
"Sepak bola terkadang bisa jadi permainan yang kejam. Mereka sudah di ujung jalan dan sayangnya mereka sangat terluka, marah, dan kecewa. Ini akan menyakitkan untuk beberapa waktu ke depan," kata Shearer.
"Tapi ketika anda melihat keseluruhan turnamen, mereka seharusnya sangat bangga dengan apa yang telah mereka berikan untuk negara. Mereka telah memberi harapan dan banyak senyuman. Selama satu bulan terakhir ini mereka menarik banyak orang kembali bersama, mereka harus merasa bangga," kata Shearer.