Kenali Tanda-Tanda Baterai Kancing Tertelan oleh Anak

Kasus anak tak sengaja menelan baterai kancing meningkat di AS.

Wikimedia Commons
Baterai koin atau baterai kancing kerap dimainkan oleh anak dan mengakibatkannya cedera.
Rep: Shelbi Asrianti Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, MARYLAND -- Kasus cedera pada anak akibat baterai di Amerika Serikat tercatat naik 93 persen selama tujuh bulan pertama pandemi. Spesifiknya, disebabkan oleh baterai kancing yang biasa dipakai di mainan, jam tangan, atau perangkat rumah tangga lainnya.

Hal tersebut diketahui dari laporan Komisi Keamanan Produk Konsumen Amerika Serikat (CPSC) yang diterbitkan Januari 2021. Lonjakan kasus terjadi pada anak dengan rentang usia lima sampai sembilan tahun.

Sebagian besar cedera melibatkan menelan baterai kancing serta memasukkan baterai ke dalam telinga atau hidung. Kondisi tersebut bisa berakibat fatal apabila tidak segera ditangani oleh ahli.

Selain akibat baterai kancing, CPSC juga menemukan peningkatan tajam dalam cedera yang terkait dengan cairan pembersih. Kemungkinan penyebabnya karena konsumen berdiam di rumah dan melakukan lebih banyak pembersihan.

"Ini termasuk cedera akibat cairan laundry yang terus menjadi bahaya parah bagi anak-anak jika tertelan dan semakin bertambah parah untuk lansia yang mengalami cedera mata," kata perwakilan CPSC.

Di sisi lain, kunjungan ke ruang gawat darurat akibat cedera terkait baterai kancing mengalami penurunan secara keseluruhan selama tujuh bulan pertama pandemi. Meski demikian, cedera akibat produk di rumah, termasuk baterai, tetap harus diwaspadai.

Andaikan tertelan, baterai kancing dapat menyebabkan luka bakar jaringan yang parah hanya dalam waktu dua jam dan bisa mengakibatkan cedera seumur hidup. Jika seorang anak diduga menelan baterai kancing atau memasukkannya ke hidung atau telinga, segera akses perawatan darurat.

American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan orang tua segera menghubungi layanan telepon National Battery Ingestion Hotline untuk mendapatkan bantuan. Alternatifnya, segera datangi fasilitas kesehatan.

Baca Juga


Ada tanda-tanda yang dapat mengindikasikan seorang anak telah menelan baterai. Terdengar suara siulan saat bernapas alias mengi, produksi air liur berlebih, sakit perut, nyeri dada, batuk, atau tersedak.

AAP yang memiliki Gugus Tugas Baterai Kancing memperkirakan terjadi lebih dari 2.500 kasus cedera baterai kancing pada anak-anak di AS setiap tahun. Selain lonjakan signifikan yang terlihat selama bulan-bulan awal pandemi, AAP melaporkan kenaikan cedera serius atau kematian pada anak.

Jumlahnya naik lebih dari empat kali lipat dalam lima tahun antara 2006 dan 2010, dibandingkan dengan lima tahun sebelumnya. Cedera paling serius biasanya terkait dengan baterai berdiameter 20 milimeter atau seukuran koin lima sen, karena kemungkinan besar akan tersangkut di kerongkongan anak kecil.

"Jika baterai lithium sel koin tersangkut di kerongkongan, itu dapat menyebabkan cedera jaringan dan nekrosis dalam beberapa jam, yang menyebabkan perforasi atau kematian jika tidak segera diangkat," ujar perwakilan AAP, dikutip dari laman Fox News, Selasa (13/7).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler