Wiku: Gap Penambahan Kasus Positif & Kesembuhan Makin Kecil

Jubir mengatakan gap penambahan kasus positif dan kesembuhan makin kecil

BNPB
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menyebut pentingnya memasifkan upaya deteksi dini melalui testing (pemeriksaan). Meskipun saat ini angka testing nasional sudah melebihi standar yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO).
Rep: Dessy Suciati Saputri  Red: Bayu Hermawan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengatakan dalam beberapa hari terakhir gap antara penambahan kasus positif dengan penambahan kesembuhan tercatat semakin kecil. Menurutnya, tingginya kasus aktif justru bisa menjadi peluang untuk terus meningkatkan angka kesembuhan.  

Baca Juga


Dari data Satgas, total kesembuhan mingguan nasional pada minggu ini setengahnya dikontribusikan dari DKI Jakarta. Wiku pun mengapresiasi seluruh pemerintah daerah yang bergerak cepat menangani pasien sehingga meningkatkan angka kesembuhan.

"Dengan kondisi saat ini di mana rumah sakit dan bahkan puskesmas sudah sangat kewalahan menangani pasien Covid-19 yang sangat banyak, bukan tidak mungkin masyarakat yang terkena Covid-19 dapat terlambat ditangani karena harus menunggu antrian yang panjang," katanya.

Untuk terus meningkatkan angka kesembuhan, Wiku meminta pemerintah daerah agar memantau kapasitas rumah sakit dan puskesmas di wilayahnya masing-masing. Jika seluruh fasilitas layanan kesehatan sudah penuh, maka perlu segera mengkonversi tempat tidur non-Covid-19 menjadi untuk Covid-19.

"Jika sudah tidak bisa lagi dikonversi, maka perlu untuk segera membangun atau membuka tempat isolasi terpusat atau fasilitas penanganan darurat dengan mempertimbangkan jumlah kasus di wilayah masing-masing," ujar Wiku.

Wiku menekankan, kesiapsiagaan dan antisipasi dari pemerintah daerah menjadi kunci penanganan Covid-19 yang cepat dan tepat sehingga kasus kematian dapat dihindari sedini mungkin. Selain itu, ia mengingatkan masyarakat bahwa tak semua kasus Covid-19 membutuhkan perawatan di rumah sakit.

"Jika mengalami gejala Covid-19 segera meminta bantuan tetangga atau RT/ RW setempat untuk melaporkan ke puskesmas agar dapat segera dilakukan testing dan tracing. Sedia termometer atau oximeter agar suhu tubuh dan saturasi oksigen dapat terus dipantau," katanya.

Peran RT dan RW sebagai lapisan pertama pertolongan pada kasus positif di wilayahnya ini menunjukan pentingnya pembentukan posko di setiap desa atau kelurahan. Sehingga tiap kasus yang muncul dapat tertolong sedini mungkin. Karena itu, Wiku mengingatkan agar tiap Ketua RT/RW tak menganggap enteng setiap kasus yang ada ataupun mengucilkan warga yang terkena Covid-19.

"Koordinasikan dengan seluruh warga lainnya untuk gotong royong membantu warganya yang sedang isolasi mandiri maupun sedang dalam keadaan darurat dan butuh segera ditangani," ujarnya.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler