Macron Ganti Nomor Telepon Usai Kasus Spyware Pegasus
NSO membantah Macron jadi target Pegasus
REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Presiden Perancis Emmanuel Macron telah mengubah nomor ponsel dan nomor telepon usai munculnya laporan perangkat lunak mata-mata (spyware) buatan perusahaan Israel, Pegasus.
"Dia punya beberapa nomor telepon. Ini tidak berarti dia dimata-matai. Ini hanya masalah keamanan tambahan," kata seorang pejabat kepresidenan Orancis, seperti dikutip situs Middle East Eye, Jumat (24/7).
Juru bicara pemerintah, Gabriel Attal, mengatakan protokol keamanan presiden sedang disesuaikan dengan insiden tersebut. Sejumlah organisasi media internasional melaporkan bahwa program Pegasus digunakan dalam meretas smartphone milik para jurnalis, aktivis hak asasi manusia, dan pejabat pemerintah di beberapa negara.
"Jelas kami menanggapi ini dengan serius," ujarnya, beberapa jam setelah pertemuan kabinet darurat fokus pada tuduhan Pegasus.
Seorang pejabat di NSO Group Israel yang membuat Pegasus mengatakan pada Rabu (21/7) bahwa alat mata-mata Pegasus yang digunakan tidak digunakan untuk menargetkan Macron. "Kita dapat secara khusus keluar dan mengatakan dengan pasti bahwa presiden Prancis, Macron, bukan target," Chaim Gelfand, kepala bagian officer di NSO Group, mengatakan kepada jaringan televisi berita i24.