Apakah Manusia akan Dihidupkan Lagi Saat Ditanya Malaikat?

Sebuah riwayat dari Rasulullah SAW tegaskan manusia akan dihidupkan kembali

ANTARA/Aditya Pradana Putra
Sebuah riwayat dari Rasulullah SAW tegaskan manusia akan dihidupkan kembali . Ilustrasi ziarah kubur
Rep: Muhyiddin Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, – Setelah manusia meninggal dunia dan berada di alam kubur, maka akan datang dua malaikat.  

Baca Juga


Kedua malaikat ini akan mendatangi kuburan orang yang baru meninggal tersebut dan didudukkan untuk ditanya.

Namun, apakah ruh manusia yang meninggal tersebut akan dikembalikan ke jasadnya saat ditanya oleh malaikat?

Dalam buku hasil alih bahasa dengan judul Rahasia Ruh dan Kematian, Ibnu Qayyim Al Jauziyah (1292-1350 M) menjelaskan bahwa Rasulullah SAW telah menyatakan secara gamblang bahwa ruh orang mati dikembalikan ke dalam jasadnya ketika malaikat menanyainya. 

Hal ini sebagaimana hadits riwayat Ahmad, Al Baihaqi, dan Ath Thabari dari Barra bin Azzib sebagai berikut:

كنَّا في جنازةٍ في بقيعِ الغرقدِ ، فأَتانا النبيُّ ، فقعدَ وقعَدنا حولَهُ ، كأنَّ علَى رؤوسِنا الطَّيرَ ، وهو يُلحَدُ لهُ ، فقال : أعوذُ باللَّهِ من عذابِ القبرِ ، ثلاثَ مرَّاتٍ ، ثم قالَ : إنَّ العبدَ المؤمنَ إذا كانَ في إقبالٍ منَ الآخرةِ وانقطاعٍ منَ الدُّنيا ، نزلَت إليْهِ الملائِكةُ ، كأنَّ علَى وجوهِهمُ الشَّمسُ ، معَهم كفنٌ من أكفانِ الجنَّةِ ، وحَنوطٌ من حَنوطِ الجنَّةِ ، فجلَسوا منْهُ مدَّ البصرِ ثمَّ يجيءُ ملَكُ الموتِ حتَّى يجلِسَ عندَ رأسِهِ فيقولُ : يا أيَّتُها النَّفسُ الطَّيِّبةُ اخرُجي إلى مغفِرةٍ منَ اللَّهِ ورِضوانٍ ، قالَ : فتَخرجُ تسيلُ كما تسيلُ القطرةُ منَ فيِ السِّقاءِ فيأخذُها فإذا أخذَها لم يدعوها في يدِهِ طرفةَ عينٍ حتَّى يأخُذوها فيَجعلوها في ذلِكَ الْكفَنِ وذلِكَ الحنوطِ ، ويخرجُ منْها كأطيبِ نفحةِ مِسْكٍ وُجِدَت علَى وجهِ الأرضِ ،

قالَ : فيَصعدونَ بِها فلا يمرُّونَ بِها يعني علَى ملأٍ منَ الملائِكةِ إلَّا قالوا : ما هذِهِ الرُّوحُ الطَّيِّبةُ ؟ فيقولونَ : فلانٌ ابنُ فلانٍ بأحسنِ أسمائِهِ الَّتي كانوا يسمُّونَهُ بها في الدُّنيا حتَّى ينتَهوا بِها إلى السَّماءِ فيستفتِحونَ لهُ فيُفتَحُ لهُ ، فيشيِّعُهُ من كلِّ سماءٍ مقرَّبوها إلى السَّماءِ الَّتي تليها حتَّى ينتَهى بِها إلى السَّماءِ الَّتي فيها اللهُ ، فيقولُ اللَّهُ عزَّ وجلَّ : اكتُبوا كتابَ عبدي في علِّيِّينَ وأعيدوهُ إلى الأرضِ ، فإنِّي منْها خلقتُهم ، وفيها أعيدُهم ، ومنْها أخرجُهم تارةً أخرى قالَ : فتعادُ روحُهُ في جسدِهِ فيأتيَهُ ملَكانِ ، فيُجلسانِهِ ، فيقولانِ لهُ مَن ربُّكَ فيقولُ ربِّيَ اللهُ فيقولانِ لهُ : ما دينُكَ ؟ فيقولُ : دينيَ الإسلامُ ، فيقولانِ لهُ : ما هذا الرَّجلُ الَّذي بُعِثَ فيكم ؟ فيقولُ : هوَ رسولُ اللَّهِ

 

Barra bin Azib berkata, “Ketika kami tengah bersama jenazah di Baqi’ Gharqad, Rasulullah SAW mendatangi kami lalu beliau duduk, maka kami pun duduk di sekeliling beliau. Saat itu seakan-akan di kepala kami ada burung, sementara liang lahad tengah digali untuk jenazah itu. Rasulullah SAW kemudian berucap sebanyak tiga kali: اعوذ بالله من عذاب القبر “Aku berlindung kepada Allah dari siksa kubur.”

Lali beliau bersabda, “Sesungguhnya apabila seorang hamba mukmin menghadap menuju akhirat dan terputus dari dunia, maka turunlah kepadanya para malaikat yang wajah mereka laksana matahari. Kemudian mereka duduk sejauh mata memandang. Lalu datanglah Malaikat maut yang kemudian duduk di dekat kepala si hamba mukmin itu.”

Malaikat Maut kemudian berkata, “Wahai jiwa yang baik, keluarlah engkau menuju ampunan dari keridhaan Allah!”

Barra bin Azib berkata, “Kemudian ruh itu keluar mengalir seperti mengalirnya tetes air dari wadahnya, malaikat Maut pun mengambil ruh itu. Ketika Malaikat Maut itu mengambilnya, para malaikat yang lain tidak membiarkan begitu saja ruh itu berada di tangan malaikat maut barang sekejap, mereka langsung mengambil ruh itu kemudian mereka letakkan ruh itu dalam kafan dengan wewangiannya (hanuth). Lalu ruh hamba mukmin itu pun keluar darinya dengan aroma kesturi yang paling semerbak di muka bumi.”

Menurut Barra, para malaikat itu kemudian naik bersama ruh itu sampai tiba di langit dunia. Ruh itu dibawa dari satu langit ke langit beirkutnya oleh para malaikat. Sampai akhirnya ruh itu tiba di langit yang di situ ada Allah SWT. 

Allah lalu berkata, “Tuliskanlah catatan hambaku ini di Illiyyun, lalu kembalikanlah dia ke bumi karena sesungguhnya dari bumi itulah Aku menciptakan mereka, di situ Aku kembalikan mereka dan dari situ juga Aku akan keluarkan mereka sekali lagi.”

 

Barra bin Azib melanjutkan, “Ruh hamba mukmin itu lalu dikembalikan ke tubuhnya. Dua sosok malaikat kemudian kemudian mendatanginya dan mendudukkannya. Dua malaikat itu lalu berkata kepadanya, “Siapkah Tuhanmu? Dia menjawab, “Tuhanku Allah!” Kemudian, dua malaikat itu terus bertanya kepadanya, “Agama agamu?”, “Siapakah lelaki yang diutus kepada kalian itu?”, dan beberapa pertanyaan lainnya.  

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler