Henry Golding Ungkap Dilema Aktor Keturunan Asia-Kulit Putih

Henry Golding merasa tak cukup Asia, namun tak juga cukup untuk disebut kulit putih.

EPA
Henry Golding merupakan aktor keturunan Malaysia-Inggris.
Rep: Farah Noersativa Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjadi aktor keturunan Malaysia-Inggris, Henry Golding, merasa kesulitan untuk bisa diterima di industri film Hollywood maupun Asia. Bintang Crazy Rich Asians itu menyebut dirinya kerap dianggap "tidak cukup Asia" dan "tidak cukup putih" untuk sebuah peran.

"Saya merasa seperti orang luar sekarang. Saya tidak cukup Asia untuk Crazy Rich Asians. Saya tidak cukup putih untuk film baru Snake Eyes," kata Golding kepada Inverse, dikutip dari laman Ace Showbiz, Ahad (25/7).

Di buku komik Snake Eyes, tokoh utama aslinya adalah seorang pria kulit putih berambut pirang dan bermata biru. Namun, Golding menilai itu sebetulnya bukan sesuatu yang perlu dipersoalkan, sebab karakter Aquaman dalam komik DC pun cukup jauh penggambarannya dari sosok aktor Jason Momoa.

"Kami memainkan karakter, bukan latar belakangnya. Sungguh gila kita masih melakukan percakapan itu ketika kita berjuang untuk sesuatu yang jauh lebih besar. Itu beracun. Kita harus saling menguatkan dan mendukung kesuksesan semua orang. Bukan hanya karena mereka sedikit beruntung dibesarkan di lokasi tertentu," kata   mantan pembawa acara dan model TV itu.

Baca Juga


Golding mengatakan, menjadi aktor dengan latar belakang ras campuran adalah sesuatu yang harus dia hadapi. Dia itu bukan sesuatu yang bisa diubah.

"Jadi saya akan menjadi diri saya sendiri. Saya akan memimpin film dengan cara terbaik yang saya bisa," kata dia.

Snake Eyes yang juga dikenal sebagai Snake Eyes: G.I. Joe Origins dirilis di AS pada Jumat (23/7). Golding mendapat peran utama sebagai seorang pejuang tunggal dengan masa lalu misterius yang direkrut ke dalam rahasia Klan Arashikage. Film ini mengikuti perjalanan karakter sebelum menjadi agen bertopeng heroik dari G.I. organisasi Jo.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler