Gubernur Babel ''Tolak'' Rumus WHO Terkait PPKM

Gubernur tak ingin ekonomi masyarakat lumpuh dan mengakibatkan masyarakat terpuruk

Pemprov Bangka Belitung
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman saat mensosialisasikan penerapan PPKM level III dan IV bersama Kapolda Irjen Pol Anang Syarif Hidayat, Danrem 045 Garuda Jaya Brigjen TNI jangkung Widyanto, dan Kepala BPBD Mikron Antariksa, di dialog interaktif bersama masyarakat melalui Radio RRI, Ahad (25/7).
Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Kondisi Provinsi Bangka Belitung (Babel) yang berada di level IV dalam pelaksanaan PPKM oleh Pusat, seharusnya jika merujuk pada rekomendasi organisasi kesehatan dunia WHO, aktivitas di daerah tersebut harus ditutup total. Sementara, pada level III dilakukan pembatasan.

"Seharusnya (Babel) di level IV ini sesuai standar protokol kesehatan yang dikonfirmasi oleh WHO, artinya tutup semua," kata Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman saat mensosialisasikan penerapan PPKM level III dan IV bersama Kapolda Irjen Pol Anang Syarif Hidayat, Danrem 045 Garuda Jaya Brigjen TNI jangkung Widyanto, dan Kepala BPBD Mikron Antariksa, di dialog interaktif bersama masyarakat melalui Radio RRI, Ahad (25/7) lalu.

Hanya saja, dirinya sebagai pengambil kebijakan tertinggi di Babel tidak serta merta melakukan penutupan melainkan pembatasan. Namun, Gubernur tetap memperhatikan kelangsungan hidup masyarakat terutama persoalan ekonomi, yang sejauh ini menjadi sektor utama yang terkena imbas akibat pandemi ini.

Ia tidak ingin ekonomi masyarakat menjadi lumpuh, sehingga mengakibatkan masyarakat semakin terpuruk. Untuk itu, Gubernur bersama para jajaran Forkopimda Babel sepakat mengambil beberapa kebijakan yang tidak merugikan masyarakat secara luas, namun tidak mengabaikan protokol kesehatan yang ditetapkan.

"Kita melihat kondisi daerah kita beda dengan daerah luar. Kalau di luar sana, PPKM level IV-nya tutup, tetapi kita lihat kondisi di sana seperti apa. Pengalaman itulah yang bikin kita diskusi agar kita bisa mengambil kebijaksaan yang pas dan tepat," katanya.

Ia pun bersyukur seluruh lini, baik pemeritahan di level Kabupaten/Kota maupun lapisan terbawah telah sepakat untuk bersama-sama berjibaku menanggulangi Covid-19, dan menjalankan berbagai langkah strategis yang sudah disepakati bersama.

"Sejauh ini kondisi ekonomi kita alhamdulillah baik sekali dibanding daerah lain. Sebab ketika ekonomi terjun payung akan sulit mengangkatnya kembali, sehingga ekonomi masyarakat akan terpuruk. Ini yang harus dipertimbangkan," katanya.

Pertimbangan inilah, sehingga membuat Gubernur yang akrab disapa Bang ER ini menjadikan langkah kebijakan pemerintah dalam pengambilan keputusan, dengan tetap mengedepankan kepentingan kesehatan masyarakat.

"Ikhtiar tetap jalan terus, yang pasti kebijakan pemerintah bertujuan ingin masyarakat kita terlindungi, sehat, namun tidak lantas membuat ekonomi kita menjadi tergerus turun, sehingga membuat masyarakat lebih terpuruk. Pada dasarnya pemerintah ingin masyarakatnya terlindungi," katanya menambahkan.

Untuk itu, gubernur mengharapkan peran masyarakat untuk ikut mendukung pula kebijakan yang telah ditetapkan dengan meningkatkan kesadaran dalam penerapan protokol kesehatan.

"Kebijakan ini harus segera diikuti oleh seluruh masyarakat, jangan sampai masyarakat anti atau tidak mau mengikuti kebijakan ini. Kita berbicara keselamatan masyarakat semua bukan orang-perorang," katanya.


Gubernur Erzaldi mengungkapkan, pemberlakuan PPKM level III maupun level IV merupakan keputusan Pemerintah Pusat. Sehingga kebijakan tersebut harus dijalankan oleh pemerintah daerah dengan menerapkan protokol kesehatan yang lebih ketat.

"Sebelumnya kami sudah menggelar rapat koordinasi dengan mengundang seluruh Forkopimda Kabupaten/Kota, sampai ke jajaran Kecamatan dan Desa. Kami sampaikan bahwa kita sudah masuk kriteria PPKM level IV, dan harus segera menerapkan kebijakan yang berkenaan dengan PPKM level IV," katanya

Sementara, Kapolda Babel dan Danrem 045 Gaya juga bersepakat untuk menerapkan penindakan di tengah-tengah masyarakat terhadap penerapan prokes dengan cara yang humanis. "Prinsipnya kami menjalankan apa yang sudah disepakati. Kebijakan ini harus dilakukan konsisten. Kita akan mencari strategi yang bisa membuat masyarakat mau mentaati," kata Anang Syarif Hidayat.

"Peran TNI hingga Babinsa sejak awal covid sudah sangat aktif bersama Kades dan Babinkamtibmas hinga relawan dalam mensosialisasikan penerapan prokes. Berkaitan dengan PPKM level 4 ini menjadi ikhtiar kita bersama, dan masyrakat diharapkan mendukung," timpal Danrem Jangkung Widyanto.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler