Mengapa Inggris Pertimbangkan Isolasi Mandiri Cukup 5 Hari?

Warga Inggris saat ini diwajibkan isolasi mandiri 10 hari.

EPA/NEIL HALL
Sudut kota London di Inggris, 25 Juli 2021. Hasil studi University of Oxford mendukung pemangkasan waktu isolasi mandiri menjadi lima hari.
Rep: Meiliza Laveda Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Warga Inggris ke depannya kemungkinan hanya perlu melakukan isolasi mandiri selama lima hari. Selama ini, mereka yang positif Covid-19 diharuskan mengisolasi diri 10 hari.

Gagasan pemangkasan waktu isolasi mandiri tersebut didukung oleh hasil studi University of Oxford. Studi terbaru itu mengungkap bahwa angka penularan hanya dua persen pada hari kelima hingga 10 setelah gejala Covid-19 muncul.

Pathogen Dynamics Group menemukan empat dari sepuluh infeksi terkonfirmasi sebelum ada gejala yang jelas. Sebanyak 35 persen kasus ditemukan dalam dua hari pertama kemunculan gejala.

Baca Juga



Sekelompok ahli lain di University of St Andrews menemukan hari-hari sebelum gejala muncul dan dalam lima hari pertama adalah saat orang paling menular. Ini berarti, pada masa tersebut adalah penularan yang mungkin terjadi.

Dosen Klinis Penyakit Menular dan Virologi Medis, Dr Muge Cevik, mengatakan, karena sebagian besar peristiwa penularan terjadi sangat awal, periode isolasi bisa jauh lebih pendek untuk kasus-kasus tersebut.

"Muatan virus (viral load) memuncak cukup cepat sehingga orang sangat menular dalam beberapa hari pertama. Jadi, pedoman isolasi diri saat ini, terutama mengingat kurangnya dukungan yang diberikan untuk cuti sakit, tidak berfungsi untuk tujuan tersebut," kata Cevik, dilansir The Sun, Kamis (5/8).

Berdasarkan aturan isolasi mandiri yang berlaku hingga Desember, orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 tidak diizinkan meninggalkan rumah selama 10 hari, sebelumnya 14 hari. Itu terjadi beberapa hari setelah aplikasi NHS Covid diubah untuk mengurangi jumlah pengguna yang dipaksa melakukan isolasi diri setelah berada di dekat orang yang terinfeksi.

Hanya mereka yang kontak dengan kasus Covid-19 dua hari sebelumnya yang akan disuruh tinggal di rumah dibandingkan dengan yang kontak lima hari saat ini. Sampai sekarang, aplikasi pemantau Covid akan mencari kontak dekat lima hari sebelum tes positif pada orang yang positif Covid-19 tapi tidak memiliki gejala.

Gejala Covid-19 terkait varian Delta. - (Republika)

 

Ketentuan itu akan diperbarui berdasarkan saran ahli kesehatan masyarakat. Dengan begitu, yang ditelusuri oleh aplikasi nantinya hanyalah kontak erat dua hari sebelum orang dites positif Covid-19.

Menurut Departemen Kesehatan, orang-orang yang tidak diminta untuk mengisolasi dianggap tidak mungkin melakukan kontak erat dengan pasien Covid-19 pada saat yang paling menular. Pihaknya mengklaim jumlah yang sama untuk pengguna berisiko tinggi akan disarankan untuk mengisolasi diri.

Langkah ini bertujuan untuk mendorong orang untuk tetap menggunakan aplikasi setelah menyebabkan kekacauan di Inggris. Ratusan ribu orang terpaksa mengisolasi diri karena pandemi Covid-19 yang berdampak pada banyaknya orang yang tidak bekerja.

Hal itu menyebabkan orang menghapus aplikasi karena khawatir akan menggagalkan rencana mereka untuk pernikahan, liburan, dan acara lainnya. Mulai 16 Agustus, pengguna yang sudah divaksin penuh di Inggris akan dibebaskan dari isolasi dan sebagai gantinya akan disarankan untuk mengikuti tes PCR (polymerase chain reaction). Mereka yang tidak divaksinasi lengkap tetap harus diisolasi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler