Taliban Klaim Serangan Bom Besar Pertama di Kabul

Taliban peringatkan serangan ini adalah awal dari operasi pembalasan ke Afghanistan

Taliban peringatkan serangan ini adalah awal dari operasi pembalasan ke Afghanistan.
Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL - Taliban pada Rabu mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom mobil mematikan Selasa malam di dekat kediaman Menteri Pertahanan Afghanistan Bismillah Mohammadi di ibu kota Kabul.

Baca Juga


Ini adalah serangan besar pertama yang diklaim oleh kelompok itu yang jelas-jelas melanggar perjanjian Doha pada Februari 2020 di mana AS melarang serangan semacam itu di kota-kota besar.

Awalnya, tidak ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan pada Selasa malam, yang menewaskan delapan orang dan sedikitnya 20 lainnya terluka, menurut Kementerian Dalam Negeri Afghanistan.

Militan Taliban lewat pernyataan di Twitter mengklaim serangan yang terjadi di jantung ibu kota Kabul.

"Serangan itu dilakukan oleh beberapa 'Mujahidin pemberani' dari 'Brigade Kesyahidan' Imarah Islam (Taliban), bersenjatakan senjata ringan dan berat, serta menggunakan bom mobil," kata mereka, mengatakan sebuah pertemuan penting sedang berlangsung di kediaman menhan selama serangan itu.

"Menurut sebuah laporan, 'musuh' menderita banyak korban dalam serangan itu," cuit Taliban.

Kelompok itu memperingatkan serangan ini adalah awal dari operasi pembalasan terhadap tokoh-tokoh kunci dan pemimpin dari "pemerintahan Kabul" (pemerintah Afghanistan).

"Imarah Islam (Taliban) tidak akan lagi acuh tak acuh terhadap 'kejahatan penjajah dan musuh domestik' dan akan melawannya dengan sekuat tenaga," kata para pemberontak.

Pada Selasa malam, ledakan kuat diikuti oleh tembakan terjadi di dekat kediaman Mohammadi di ibu kota Kabul tidak jauh dari Zona Hijau yang dijaga ketat.

Saksi mata mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa ledakan itu nampak disebabkan oleh bom mobil di daerah Sherpur.

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/taliban-klaim-serangan-bom-besar-pertama-di-kabul-setelah-kesepakatan-doha/2325010
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler