Tiga Warga Tersesat di Gunung Ungaran Merupakan Peziarah
Sebanyak 60 personel SAR gabungan dikerahkan mencari tiga warga yang tersesat.
REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN—Tiga orang yang dilaporkan tersesat di lereng Gunung Ungaran merupakan rombongan para peziarah Sendang Suroloyo, di wilayah Desa Nyatnyono, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. Hingga Jumat (6/8) petang, ketiganya belum ditemukan dan masih dalam proses pencarian tim SAR gabungan.
Keberadaan ketiganya bahkan belum diketahui sejak Kamis (5/8) pagi. Tim SAR gabungan mengerahkan 60 personel mencari keberadaan ketiganya di Gunung Ungaran. “Sampai hari ini, terhitung sudah lebih dari 2x24 jam mereka belum diketahui,” ujar kerabat salah satu survivor, Farid Abdullah (37), warga Tegalwaton, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, yang dikonfirmasi di Dusun Ngaglik, Desa Nyatnyono, Jumat (6/8).
Farid juga mengatakan, kabar perihal tersesatnya Roni Abdullah (38), salah satu survivor, yang juga kakak kandungnya, diterima Kamis sore dari tim SAR, yang kebetulan berkoordinasi dengan salah satu tetangganya. Atas informasi tersebut, ia segera datang ke Desa Nyatnyono pada Kamis malam dan segera meminta penjelasan di Posko Induk Pencarian Orang, yang telah disiapkan tim SAR gabungan di Dusun Ngaglik, Desa Nyanyono.
“Jadi saya datang kemarin itu sudah hari pertama dilaporkan tersesat. Kalau sampai dengan hari ini (Jumat), berarti sudah memasuki hari kedua, kakak saya belum diketemukan,” ujar Farid kepada wartawan.
Ketua Koordinator Pencarian Tim SAR Gabungan, Agus Purnomo mengatakan, berdasarkan keterangan sesama rombongan ziarah yang sudah tiba kembali, keenam warga Tegalwaton tersebut berangkat ke Sendang Suroloyo pada Rabu (4/8) malam. Mereka naik dari Desa Nyatnyono naik menuju ke Sendang Suroloyo dan bermalam usai melakukan ziarah. Pagi harinya, sekitar pukul 06.00 WIB, rombongan peziarah tersebut turun kembali menuju ke Desa Nyatnyono.
Awalnya mereka turun bersama-sama dari Sendang Suroloyo untuk kembali menuju Desa Nyatnyono. Namun, di tengah perjalanan rombongan terpisah menjadi dua kelompok atau masing-masing tiga orang.
Pasangan suami-istri, Roni Abdullah (38)-Mindiyanah (37) serta Seto (50) yang berjalan di depan. Sedangkan tiga orang lainnya tertinggal di belakang dalam perjalanan kembali ke Desa Nyatnyono. “Ketiga survivor yang berjalan di depan itulah yang kemudian dilaporkan tersesat dan belum tiba kembali di Desa Nyantono hingga sekarang,” jelasnya, di Posko Induk Pencarian Orang BPBD kabupaten Semarang.
Berikutnya, lanjut Agus, tiga orang peziarah yang tertinggal di belakang pun akhinya juga terpisah. Karena dua orang di antaranya berupaya mengejar rombongan di depan dan akhirnya diketahui turun di wilayah Desa Gogik, yang berjarak sekitar 4 kilometer dari Desa Nyatnyono.
Sementara seorang lagi bisa kembali ke Dusun Ngaglik di Desa Nyantono atau tempat mereka berangkat dua hari sebelumnya. “Jadi kelompok yang kedua akhirnya juga terpisah, namun bisa tiba di perkampungan warga,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan, operasi pencarian telah dilakukan tim SAR gabungan sejak Kamis (5/8) malam dengan dibantu para relawan dan warga. Total ada 60 personel yang terlibat dalam operasi pencarian tersebut.
Pada operasi pencarian hari ini, jumlah personil untuk mencari keberadaan ketiga survivor tersebut juga telah ditambah. “Cuaca sangat mendukung dan mohon doanya, mudah-mudahan upaya pencarian ini bisa membuahkan hasil,” ujar Agus.
Sementara itu, Farid Abdullah menambahkan, pihak keluarga berharap agar ketiga peziarah yang belum diketahui nasib dan keberadaannya tersebut bisa segera ditemukan. “Sehingga dapat berkumpul kembali bersama keluarga masing-masing,” ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, tiga orang warga Tegalwaton, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang dilaporkan belum kembali dan diduga tersesat di lereng gunung Ungaran, di wilayah Desa Nyatnyono. Belakangan-ketiganya diketahui merupakan bagian dari enam orang rombongan peziarah Sendang Suroloyo, di atas kawasan Bukit Ngipik.