Polisi Tangkap Pria Bunuh Perempuan karena Hamil

Pembunuhan terungkap setelah polisi temukan jenazah korban di pinggir aliran sungai.

Republika/Kurnia Fakhrini
Kepolisian menangkap seorang pria berinisial J (51 tahun) karena melakukan tindak pidana pembunuhan terhadap perempuan berinisial N (49) di Kabupaten Labuhan Batu Utara (Labura), Provinsi Sumatera Utara. Aksi pembunuhan tersebut diduga karena pelaku tidak mau bertanggung jawab atas kehamilan korban. (Ilustrasi Garis Polisi)
Red: Ratna Puspita

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Kepolisian menangkap seorang pria berinisial J (51 tahun) karena melakukan tindak pidana pembunuhan terhadap perempuan berinisial N (49) di Kabupaten Labuhan Batu Utara (Labura), Provinsi Sumatera Utara. Aksi pembunuhan tersebut diduga karena pelaku tidak mau bertanggung jawab atas kehamilan korban.

Baca Juga


Kapolres Labuhan Batu AKBP Deni Kurniawan melalui keterangan tertulisnya yang diterima di Medan, Sabtu (7/8), mengatakan, peristiwa pembunuhan itu terungkap setelah pihak kepolisian menemukan jenazah korban di pinggiran aliran Sungai Aek Natas, Desa Ujung Pandang, Kabupaten Labura pada Rabu (4/8). Selanjutnya pihak kepolisian melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap pelaku saat berada di Kecamatan Aek Nabara pada Kamis (5/8), saat menunggu bus yang lewat menuju ke Pekanbaru, Riau.

"Dari hasil interogasi, pelaku membunuh korban karena tidak terima penjelasan korban yang mengatakan bahwa dirinya hamil. Alasannya karena sudah satu tahun mereka tidak berkomunikasi," katanya.

Saat melakukan aksinya, kata Deni, pelaku terlebih dahulu memiting leher korban dengan tangan kanan dari arah belakang korban. Karena korban melakukan perlawanan dengan cara mencakar tangan pelaku, kemudian pelaku melilitkan tali tas sandang miliknya pada bagian leher korban sampai korban tidak berdaya.

Setelah memastikan korban tewas, pelaku membuang mayat korban di pinggir aliran sungai Aek Natas, Desa Ujung Padang. Atas perbuatannya pelaku disangkakan Pasal 340 Jo dan pasal 338 dari KUHPidana. "Maksimal hukumannya mati atau penjara seumur hidup," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler