Ilmuwan Lacak Asal-usul Manusia yang Tinggal di Jepang
Ilmuwan melacak DNA sisa-sisa manusia yang tinggal di Prefektur Okinawa.
REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Ilmuwan berupaya melacak asal usul manusia yang tinggal di Jepang. Menurut analisis DNA dari sisa-sisa manusia di Prefektur Okinawa yang berasal dari 20.000 tahun yang lalu, orang Jepang modern tampaknya diturunkan secara genetik dari orang-orang Minatogawa Paleolitik.
Berdasarkan teori arus utama saat ini, orang Jepang memiliki asal usul campuran pada orang Jomon yang dikenal dengan budaya tembikar khas mereka (14500 SM-1000 SM) dan orang-orang Yayoi dengan budaya tembikar mereka sendiri (1000 SM-250).
Dilansir dari Asahi, Ahad (8/8), studi terbaru menunjukkan asal-usul Jepang dapat ditelusuri ke masa lalu yang lebih jauh. Minatogawa mengacu pada orang-orang yang jenazahnya digali di Prefektur Okinawa pada 1970. Dinamakan berdasarkan situs di mana tulang-tulang itu ditemukan, orang-orang Minatogawa adalah di antara sedikit manusia Paleolitik yang jenazahnya sejauh ini telah ditemukan di Jepang.
Mereka bertubuh kecil, berdiri sekitar 150 cm. Berbahu sempit, mereka memiliki kerangka tubuh bagian bawah yang kokoh, yang menurut para ahli membuat mereka cocok untuk berlari tanah tandus.
Analisis DNA dan penelitian lain mendukung teori bahwa orang Jepang modern memiliki asal usul yang bercampur pada pemburu-pengumpul Jomon yang mendiami wilayah luas Jepang dari Hokkaido hingga Okinawa antara 15.000 dan 3.000 tahun yang lalu dan orang-orang petani Yayoi, yang datang belakangan dari daratan Asia.
Baca juga : Ilmuwan Temukan Bintang Aneh Terlempar dari Galaksi
Yang masih menjadi misteri adalah hubungan dengan orang Minatogawa, yang hidup ribuan tahun sebelum orang Jomon. Sisa-sisa manusia yang digali dan bukti arkeologi saja tidak cukup untuk membuktikan hubungan leluhur langsung karena kemungkinan bahwa orang Minatogawa mungkin telah meninggal atau pindah ke tempat lain.
Masalah ini tetap diperdebatkan, paling tidak karena kerangka wajah orang Minatogawa memiliki sedikit kemiripan dengan orang Jomon. Para peneliti dari Graduate University for Advanced Studies, Toho University dan institusi lain mempelajari DNA mitokondria, yang relatif mudah untuk dianalisis.
Para peneliti mengekstraksi DNA dari kerangka lengkap laki-laki dewasa yang terpelihara baik dengan nama sandi Minatogawa 1. Analisis DNA Minatogawa 1 mengidentifikasi tipe genetik leluhur sekuens DNA yang biasa ditemukan di Jepang modern serta orang Jomon dan Yayoi.
Para peneliti menyimpulkan orang Jepang modern kemungkinan memiliki ikatan leluhur yang jauh dengan orang Minatogawa. Mereka juga mempelajari DNA dari 2.000 atau lebih orang Jepang, tetapi tidak ada yang ditemukan sebagai keturunan langsung Minatogawa 1 dengan karakteristik genetik yang sama.
Studi terbaru adalah yang pertama untuk menentukan informasi genetik individu Minatogawa.
“Studi kami menemukan kemungkinan kontinuitas genetik di antara populasi manusia di pulau-pulau Jepang sejak zaman Paleolitik hingga saat ini,” kata Jun Gojobori, dosen antropologi fisik di Graduate University for Advanced Studies dan salah satu pemimpin penulis studi.
Dia mengatakan studi masa depan dapat menemukan keturunan langsung dari individu Minatogawa di antara orang Jepang modern.
“Kami berharap dapat mempelajari lebih banyak tulang orang Paleolitik untuk lebih memahami asal usul orang Jepang,” kata Gojobori.