Pemprov DKI: Harga Pangan Relatif Stabil
Dibandingkan pekan lalu, justru terjadi penurunan harga di beberapa komoditas pangan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta menyebutkan, harga pangan di Ibu Kota selama sepekan terakhir relatif stabil. Bahkan bila dibandingkan harga pekan lalu, justru terjadi penurunan harga pada beberapa komoditas.
"Harga stabil disebabkan karena pasokan cukup, tidak adanya hari besar keagamaan dan tidak ada peningkatan permintaan masyarakat yang signifikan," kata Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta, Suharini Eliawati saat dihubungi, Ahad (22/8).
Eli, sapaan akrabnya mengatakan, sejumlah komoditas pangan yang mengalami penurunan harga, yakni produk hortikultura, seperti cabai merah besar, cabai rawit merah, dan tomat. Rata-rata mengalami penurunan harga Rp 1.133 atau sebesar 10 persen.
Kemudian, harga daging ayam ras turun Rp 296 atau sebesar 0,8 persen menjadi Rp 36.566 per ekor. Lalu, harga telur ayam ras Rp 23.828 per kilogram atau menurun Rp 235.
Selain itu, Eli mengatakan, hingga kini, ketersediaan beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) sebanyak 42.303 ton dan di Bulog Divre Jakarta-Banten mencapai 41.553 ton. Sedangkan pasokan cabai dan bawang yang masuk ke Pasar Induk Kramat Jati (PIKJ) pada hari ini sebanyak 91 ton bawang merah, 32 ton bawang putih, 46 ton cabai merah keriting, 48 ton cabai rawit merah, 16 ton cabai merah besar, dan 17 ton cabai rawit hijau.
Lebih lanjut Eli menuturkan, untuk mengantisipasi kenaikan harga pangan, Pemprov DKI melalui organisasi perangkat daerah (OPD) terkait yakni Bulog dan BUMD Pangan secara rutin melakukan koordinasi terkait stok, pasokan, dan harga pangan di wilayah Ibu Kota.
"BUMD Pangan DKI, Bulog dan Pasar Mitra Tani (PMT) Klender selama PPKM juga aktif mendistribusikan pangan secara online," kata dia.
Tidak hanya itu, Eli menyampaikan, selama penerapan PPKM Level 4, jajarannya juga menjual bahan pangan dengan harga terjangkau melalui Mobile Food Truck. Kegiatan ini, jelas dia, hanya dilakukan sesuai permintaan dari masyarakat yang dikoordinasikan lewat pihak kelurahan.
Pelaksanaannya pun menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah terjadinya kerumunan warga. "Tapi kalau pada hari-hari dengan kondisi normal, Mobile Food Truck berkeliling ke kelurahan-kelurahan sesuai jadwal yang dibuat oleh BUMD," ujar dia.