Lebih dari 260 Staf Uni Eropa Dievakuasi dari Kabul
Utusan khusus dan tiga pejabat Uni Eropa ke Afghanistan untuk membantu evakuasi
REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Uni Eropa mengevakuasi 260 lebih "staf lokal dan tanggungan" mereka dari Kabul, ibu kota Afghanistan, pada Selasa (25/8).
“Terima kasih kepada tim dan mitra UE di Kabul atas pekerjaan luar biasa dalam mengevakuasi orang-orang ke tempat yang aman. 260 lebih staf lokal dan keluarga mereka tiba atau sedang dalam perjalanan ke Eropa,” kata Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell lewat Twitter.
“Evakuasi ke tempat yang lebih aman akan terus berlanjut,” kata dia sambil membagikan foto selama evakuasi.
Pada 19 Agustus, Borrell mengatakan kepada anggota parlemen bahwa 150 warga Afghanistan, yang merupakan mantan karyawan Delegasi Uni Eropa di Afghanistan dan keluarga mereka, telah mendarat di Spanyol. Namun, masih ada sekitar 300 orang dari kelompok yang sama yang masih berusaha menuju bandara di Kabul untuk terbang ke UE.
Borrell mengatakan dia telah mengirim utusan khusus dan tiga pejabat Uni Eropa lainnya ke Afghanistan untuk membantu evakuasi mereka. Menurut dia, blok tersebut memiliki “kewajiban moral untuk menyelamatkan mereka” karena mereka “setia mempromosikan dan mempertahankan nilai-nilai UE selama beberapa tahun terakhir".
Taliban telah menguasai Afghanistan sepenuhnya, setelah merebut Kabul pada 15 Agustus, dan presiden dan pejabat tinggi lainnya meninggalkan negara itu. Pengambilalihan kekuasaan itu menyebabkan gelombang kepanikan di antara warga Afghanistan, khususnya yang membantu pasukan asing.