Puan Minta Sekolah Lakukan Evaluasi di Hari Pertama PTM

Puan kembali mengingatkan pihak sekolah agar menjalankan protokol kesehatan ketat

Antara/Umarul Faruq
Siswa mengikuti pembelajaran tatap muka di SMA Negeri 2 Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (30/8/2021). Sejumlah sekolah di Sidoarjo menggelar pembelajaran tatap muka pada perpanjangan PPKM level 3 dengan jumlah siswa 33 persen dari kapasitas kelas bagi pendidikan SMA dengan durasi belajar selama empat jam di sekolah.
Rep: Febrianto Adi Saputro Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR RI, Puan Maharani, meminta sekolah yang mulai menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di hari pertama melakukan evaluasi. Menurut Puan evaluasi tersebut penting dilakukan untuk melakukan perbaikan-perbaikan PTM ke depannya.

"Evaluasi juga bertujuan agar pihak sekolah bisa mengetahui berbagai kekurangan dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka sehingga bisa segera melakukan perbaikan-perbaikan yang akan lebih menunjang pelaksanaan sekolah tatap muka terbatas," kata Puan dalam keterangan tertulisnya, Senin (30/8).

Puan kembali mengingatkan pihak sekolah agar menjalankan protokol kesehatan (prokes) yang ketat di sekolah. Pedoman prokes ini sudah diatur dalam SKB 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19

"Jalankan standar prokes sesuai pedoman, dan tenaga pendidik harus lebih ekstra dalam membimbing anak-anak, khususnya untuk siswa SD di tingkat terkecil, agar selalu tertib menjaga jarak dengan teman-temannya," ujarnya.

Selain itu Puan juga meminta pihak sekolah mengutamakan prinsip kehati-hatian dan terus melakukan mitigasi protokol kesehatan sesuai imbauan dari Satgas Penanganan Covid-19. Kemudian, fasilitas dan sarana prasarana penunjang sekolah tatap muka di era pandemi Covid-19 juga harus disiapkan sebaik-baiknya.

"Juga selalu ingatkan siswa agar tidak berkerumun dan pastikan mereka untuk langsung pulang ke rumah setelah PTM selesai," ungkapnya

Politikus PDIP itu juga meminta agar pihak sekolah tetap memberikan pelayanan terbaik kepada siswa yang tidak mendapatkan izin mengikuti PTM dari orangtuanya. Sekolah harus bisa memahami kekhawatiran maupun ketidaksiapan orangtua melepas anaknya ke sekolah.

"Maka saya mendorong daerah untuk cepat menyelesaikan program vaksinasi kepada anak-anak yang telah memenuhi syarat mendapatkan vaksin. Dengan begitu, kekhawatiran orangtua akan berkurang saat mengirimkan anak-anaknya kembali belajar ke sekolah," imbaunya.

Dirinya juga mendukung pembelajaran tatap muka dilakukan di daerah-daerah yang memenuhi syarat dan di sekolah-sekolah yang telah siap menerapkannya. Sebab menurut Puan, ada banyak kendala yang muncul dari pelaksanaan sekolah daring selama ini.

"Untuk pihak sekolah, Disdik, orangtua dan wali murid, mari awasi secara bersama pelaksanaan sekolah tatap muka ini, demi keamanan belajar anak-anak kita," tuturnya.

Baca Juga


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler