Israel Tangkap Dua Warga Palestina yang Kabur dari Tahanan
Enam warga Palestina kabur dari tahanan Israel dengan menggali lubang.
REPUBLIKA.CO.ID, NAZARETH -- Polisi Israel mengatakan, dua dari enam orang warga Palestina yang melarikan diri dari penjara berpenjagaan maksimal pada pekan lalu telah ditangkap. Polisi Israel menemukan mereka di bukit dekat sebelah utara Kota Nazareth.
Menurut polisi, hingga Sabtu (11/9), empat orang lainnya masih dalam pengejaran besar-besaran yang dilakukan pasukan Israel di seluruh bagian utara negara itu, yakni di Nazareth dan wilayah pendudukan Tepi Barat. Penangkapan tersebut kemudian dibalas serangan roket dari Gaza.
Enam orang warga Palestina yang ditahan Israel itu terdiri dari lima orang anggota Jihad Islam dan satu orang anggota Partai Fatah. Pada Senin (6/9), mereka melarikan diri dengan membuat terowongan di lantai toilet selnya dengan menggunakan sendok berkarat.
Media Israel melaporkan dua orang yang sudah ditangkap adalah anggota Jihad Islam. Polisi tidak mengungkapkan identitas mereka.
Video yang dirilis menunjukkan petugas Israel membawa dua orang ke dalam dua mobil yang berbeda. Polisi mengatakan mereka ditangkap di Gunung Precipice pada Jumat (10/9) malam.
Enam orang Palestina itu divonis atau dicurigai merencanakan atau menggelar serangan mematikan terhadap warga Israel. Pemerintah Israel bertekad untuk menangkap kembali semuanya.
Pasukan Israel sempat menangkap keluarga tahanan Palestina yang melarikan diri tersebut. Kelompok dukungan tahanan Palestina dan asosiasi hak asasi manusia, Addameer, mengatakan setidaknya tujuh anggota keluarga dari pelarian itu ditahan oleh tentara Israel di seluruh Tepi Barat yang diduduki, meskipun beberapa ditahan hanya sebentar, Rabu (8/9).
Warga Palestina di Tepi Barat, Yerusalem Timur turun ke jalan untuk menunjukkan dukungan pada mereka yang kabur dari tahanan Israel. Mereka memandang warganya yang dibui Israel itu sebagai pahlawan dalam perjuangan bangsa.