Penculik Nigeria Kembali Bebaskan 10 Siswa Korban Penculikan
Namun, puluhan siswa lainnya masih disandera dengan meminta uang tebusan.
REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA -- Penculik di Nigeria kembali membebaskan 10 siswa yang diculik dua bulan lalu dari sekolah Baptis di barat laut Nigeria, Sabtu (18/9) waktu setempat. Sedangkan puluhan siswa lainnya masih disandera para penculik yang meminta uang tebusan.
Administrator sekolah Bethel Baptist High, Pendeta John Hayab mengatakan, dilansir reuters, Ahad (19/9), sebanyak 21 siswa sekolahnya masih ditahan. Dia mengatakan, uang tebusan yang dirahasiakan telah dibayarkan untuk membebaskan delapan siswa kali ini, sementara dua lainnya dibebaskan karena kesehatan yang buruk.
Bulan lalu, para bandit membebaskan 15 siswa dari sekolah tersebut. Bulan sebelumnya pada Juli, 28 siswa juga telah dibebaskan. Dua hari setelah penculikan, kelompok pertama yang terdiri dari 28 siswa juga dibebaskan.
Sekitar 150 siswa hilang setelah bandit bersenjata pada Juli menggerebek sekolah di negara bagian Kaduna, Nigeria. Ini merupakan penculikan sekolah massal ke-10 sejak Desember, yang oleh pihak berwenang dikaitkan dengan geng kriminal yang mencari uang tebusan.
"Mereka mencari lebih banyak uang, itu sebabnya mereka melepaskannya secara berkelompok," kata Hayab.
Dia sebelumnya mengatakan para penculik mencari 1 juta naira (2.433 dolar AS) per siswa. Sekolah telah menjadi sasaran penculikan massal untuk tebusan di Nigeria utara oleh kelompok bersenjata.
Penculikan semacam itu di Nigeria pertama kali dilakukan oleh kelompok jihad Boko Haram. Kemudian penculikan juga dilakukan oleh cabang Boko Haram, Negara Islam Provinsi Afrika Barat, tetapi taktik itu kini telah diadopsi oleh geng kriminal lainnya. Badan anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa, UNICEF mengatakan pada Rabu bahwa 1 juta anak-anak Nigeria dapat kehilangan sekolah tahun ini ketika masa jabatan baru dimulai di tengah meningkatnya penculikan sekolah massal dan ketidakamanan.