DPR Sarankan TNI Bangun Markas Kopassus Permanen di Papua
Menurut Dave Laksono, personel TNI dan Polri di Papua perlu ditambah.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi I DPR Dave Akbarshah Fikarno Laksono menyarankan agar TNI membangun instalasi dan markas komando yang permanen di Provinsi Papua. Selain itu, TNI harus menambah jumlah personel di wilayah yang keamanannya belum stabil.
"Lebih baik membangun instalasi permanen, bangun markas komando seperti Kopassus dan Marinir sehingga ketika ada kericuhan di Papua lebih mudah menangani karena merupakan wilayah operasi mereka," kata politikus Partai Golkar itu dalam diskusi bertajuk 'Jalan Terjal Pemberantasan KKB di Papua' di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (23/9).
Dave menilai, kehadiran personel TNI/Polri di Papua tetap perlu ditingkatkan dan jangan dibuat hanya bantuan kendali operasi (BKO) dari Pulau Jawa, Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan. Menurut dia, kehadiran personel TNI/Polri tersebut perlu dipermanenkan, termasuk menambah instalasi militer di Papua.
"Saat ini Angkatan Laut sudah menambah armadanya di Sorong, Komando Operasi Angkatan Udara sudah dibentuk di Biak. Ke depannya juga harus ditambah misalnya Divisi Kostrad harus ditambah," ujarnya.
Dave menyarankan agar personel Bintara Pembina Desa (Babinsa) ditambah. Sehingga jangan hanya satu orang untuk beberapa distrik, seperti sekarang. Langkah penambahan jumlah Babinsa tersebut, sambung dia, untuk pengawasan dan saling mendukung dengan kerja pemerintah daerah (pemda) tanpa harus memasuki tugas, pokok, dan fungsi (tupoksi) pemda.
"Namun kehadiran TNI di sana jangan sampai mengancam, membuat rasa khawatir, dan tegang di tengah masyarakat sehingga tetap harus mengedepankan pendekatan humanis," kata Dave.