PM Malaysia Klaim 76 Ribu Pencari Kerja Dapat Pekerjaan
Pencari kerja mendapat pekerjaan melalui 27 inisiatif yang diterapkan pemerintah
REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR - Perdana Menteri (PM) Malaysia Ismail Sabri Yaakob pada Kamis (23/9) mengklaim sebanyak 76 ribu pencari kerja di negaranya telah mendapatkan pekerjaan. Mereka mendapat pekerjaan melalui 27 inisiatif yang diterapkan pemerintah sejak 10 September 2021.
Ismail Sabri mengemukakan hal itu setelah menghadiri pertemuan dengan Dewan Ketenagakerjaan Nasional (NEC) di Putrajaya. Dewan yang diketuai perdana menteri itu terdiri dari 12 menteri kabinet, sekretaris utama pemerintah, dan 12 perwakilan dari sektor swasta.
"Keberhasilan penempatan tenaga kerja tersebut melebihi target yang ditetapkan selama sembilan bulan pertama tahun ini, yakni 354.276 kesempatan kerja per 30 September 2021," kata Ismail.
Keberhasilan tersebut, kata dia, menunjukkan niat pemerintah untuk menciptakan 500 ribu kesempatan kerja tahun ini. Selain itu, pemerintah juga disebut telah berhasil menciptakan lebih dari 97 ribu lapangan kerja baru lewat penanaman modal dalam negeri yang 76 persen di antaranya berada dalam kategori terampil dan semi terampil.
"Jumlah tersebut merupakan bagian dari target 160 ribu pekerjaan baru yang dihasilkan dari komitmen investasi untuk tahun ini 2021," katanya.
Untuk memberdayakan tenaga kerja Malaysia agar lebih tangguh, terampil, dan terkenal secara internasional, pemerintah akan menerapkan Rencana Strategis Penciptaan Lapangan Kerja Nasional (NJCSP) yang akan didukung oleh lima gugus tugas khusus di bawah NEC. Penciptaan lapangan kerja di Malaysia juga akan ditingkatkan melalui enam dorongan utama yaitu meningkatkan kerja sama antara industri dan akademisi, mengembangkan bakat untuk memenuhi kebutuhan industri, dan memberdayakan pengusaha lokal untuk berkembang dalam perekonomian saat ini.
Selain itu, pemerintah juga akan memanfaatkan ekonomi kreatif untuk mencari peluang yang menghasilkan pendapatan, mendorong pertumbuhan sektor baru dan modern, serta mempercepat penerapan praktik tempat kerja modern.