Kasus Covid-19 Landai, Pemkot Bandung Genjot Sektor UMKM
Optimisme muncul seiring kegiatan vaksinasi Covid-19 yang sudah melebihi target
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Pemerintah Kota Bandung akan menggenjot sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di tengah penyebaran kasus Covid-19 yang sedang melandai. Dorongan tersebut untuk mendongkrak laju pertumbuhan ekonomi yang saat ini berada dalam tren positif.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan saat ini laju pertumbuhan ekonomi berada dalam tren positif dibandingkan pada tahun 2020 lalu. Hingga akhir tahun 2021, pihaknya berharap tren tersebut semakin meningkat dan terus positif.
"UMKM menjadi prioritas kita kemudian mereka diberikan insentif fasilitas kegiatan dan aktivitas lain seperti sektor perhotelan, bagian dari pergerakan ekonomi," ujarnya, Selasa (28/9).
Ia mengaku optimistis laju pertumbuhan ekonomi terus meningkat dan membaik terlebih penyebaran kasus Covid-19 saat ini menurun. Namun begitu pihaknya tetap mengingatkan masyarakat untuk disiplin protokol kesehatan.
Ema mengatakan optimisme tersebut muncul seiring kegiatan vaksinasi Covid-19 yang sudah melebihi target di bulan September saat ini mencapai lebih dari 80 persen. Diharapkan pada akhir tahun 2021 sudah mencapai 100 persen dosis pertama.
"Data kita sangat bagus jadi September dulu bicara di angka 70 sekarang malah 83, jadi kami optimis di bulan November 100 persen telat Desember ini masih on schedule on target," katanya.
Ia menuturkan, kegiatan vaksinasi Covid-19 di Kota Bandung dapat berjalan lancar apabila ketersediaan dan stok vaksin aman dan tidak terdapat kendala. Pihaknya saat ini sedang mempercepat vaksinasi bagi warga usia 12 sampai 17 tahun.
"Sedang diakselerasi usia 12 sampai 17 identik usia siswa. Siswa di sekolah (vaksinasi) asas domisili baru 24 persen rata rata. Di SMKN 15 sudah 50 persen untuk memenuhi 50 persen vaksinasi masal di sekolah," katanya.
Ia menambahkan, laju pertumbuhan ekonomi yang berjalan dengan tren positif turut dipengaruhi oleh aktivitas kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas yang sudah digelar. Ia mengatakan sejauh ini belum terdapat klaster.
"Laporan dari disdik belum ada klaster dari PTMT saya percaya aja mereka melakukan pengawasan secara intens tiap hari," ungkapnya. Pihaknya berencana mengundang dinas pendidikan untuk membahas perkembangan terbaru.