Sidebar

Pesona Wisata Sejarah dan Alam di Al-Baha Arab Saudi

Saturday, 02 Oct 2021 19:19 WIB
Pesona Wisata Sejarah dan Alam di Al-Baha Arab Saudi

IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Keindahan pegunungan Al-Baha atau juga dikenal Gunung Shada yang tenang dengan cuacanya yang menyenangkan merupakan pengalaman yang memesona bagi para wisatawan yang berkunjung ke Kota Al-Baha, Arab Saudi. Pegunungan ini terletak di ketinggian 2.500 meter dari permukaan laut dan memiliki beberapa tempat wisata utama.

Baca Juga


 Di antaranya Istana Ibnu Raqosh di desa Bani Sar dan Qaryah Dhee Ain atau desa marmer. Desa-desa ini terkenal dengan peradaban kuno buatan manusia dengan rumah-rumah batu yang diukir di batu, sebagaimana dilansir dari Saudi Gazette, Sabtu (2/10).

Istana Ibn Raqosh, yang dibangun pada tahun 1833, mencakup lima rumah yang dibangun dengan gaya arsitektur yang unik, dan di dalam dinding istana terdapat sebuah masjid dengan kolam air, tempat para jamaah menggunakan air untuk berwudhu.

Sementara itu, Desa Qaryah Dhee Ain adalah contoh luar biasa dari pemukiman manusia tradisional di rumah-rumah batu bertingkat. Desa ini dibangun menggunakan dinding penahan beban dan strukturnya beratap menggunakan kayu cedar.

Rumah-rumah bertingkat sangat mengagumkan karena dindingnya hanya dibangun oleh batu yang diletakkan satu di atas yang lain, dengan kayu yang membentuk balok lantai untuk memberikan stabilitas pada struktur batu.

Selain memiliki panorama pegunungan yang indah, Kota Al-Baha juga merupakan salah satu kota pariwisata dan pertanian terpenting di Arab Saudi. Sebuah provinsi yang terletak di pegunungan Sarawat ini juga terkenal sebagai pusat utama pemeliharaan lebah madu dan produksi madu.

Al-Baha telah terbukti menjadi tempat yang ideal untuk peternakan lebah. Bunga dan pohon tumbuh bervariasi di antara Pegunungan Sarawat yang sedang di musim panas dan dataran Tihama yang hangat di musim dingin.

Meskipun menghasilkan madu terbaik, namun proses produksi hingga pengemasan dan pemasaran masih menggunakan cara-cara sederhana. Ada sekitar 1.600 peternak lebah di Al-Baha yang mengumpulkan madu sepanjang tahun. Dari daerah Hijaz dan Tihama, rata-rata tujuh kali setahun dan ini sesuai dengan jenis bunga yang memberi makan lebah.

Letak geografis Al-Baha sangat mendukung bagi perkembangbiakan lebah untuk menghasilkan madu dengan kualitas terbaik. Apabila berkunjung ke peternakan lebah, maka wisatawan dapat melihat sarang-sarang lebah yang tersebar di pegunungan Al-Baha.

Bagi masyarakat lokal Al-Baha, peternakan lebah telah menjadi profesi yang turun-temurun sejak dahulu. Di masa lalu, mereka mengadopsi metode tradisional dan primitif untuk beternak lebah di mana lebah berkumpul di beberapa tempat di liang gunung dan celah-celah pohon.

Tidak mudah bagi peternak lebah madu mengetahui beberapa informasi penting sehubungan dengan peternakan lebah mereka. Seperti tanggal reproduksi lebah, usia masing-masing lebah dalam sarang lebah, penyakit yang menginfeksi mereka dan pengobatannya.

Namun, saat ini peternak lebah memiliki pengetahuan menyeluruh tentang hal-hal tersebut. Mereka juga mulai memperhatikan kegiatan ekonomi yang berkembang dan kerajinan modern.

 

 

Berita terkait

Berita Lainnya