Mahasiswa UMS Kenalkan Motif Batik Lewat Brownies

Produk ini dikerjakan oleh empat mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika FKIP UMS.

dok Humas UMS
Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (PTI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengenalkan berbagai macam motif batik melalui kue brownies.
Rep: Binti Sholikah Red: Yusuf Assidiq

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (PTI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Jawa Tengah, mengenalkan berbagai macam motif batik melalui kue brownies. Tim UMS itu menjalankan Program Kegiatan Berwirausaha Mahasiswa Indonesia (KBMI) yang digelar Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) mengambil judul Brownies Batik (Inovasi Camilan Sehat Dan Edukatif Untuk Mengenalkan Ragam Motif Batik Nusantara).

KBMI merupakan rangkaian kegiatan Program Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia 2021. Program KBMI diharapkan mampu mendukung visi-misi pemerintah untuk pengembangan wirausaha baru dalam mewujudkan kemandirian bangsa melalui pengembangan kewirausahaan mahasiswa.

Salah satu anggota tim, Jacob Jordan Noerrochman mengatakan, brownies batik ini sejatinya merupakan kue brownies yang pada bagian atas (topping) berupa motif batik guna mengenalkan berbagai jenis motif batik yang ada di Indonesia. Produk ini dikerjakan oleh empat mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika FKIP UMS.

Menurutnya, tujuan produk ini sebagai edukasi kepada generasi muda untuk mengenal batik melalui sesuatu yang menyenangkan, yakni berupa makanan kue brownies. Sebab, latar belakang dari ide brownies batik itu berangkat dari keresahan generasi muda sekarang yang lebih tertarik yang bernuansa kebarat-baratan, daripada melestarikan budayanya sendiri.

"Kami berharap bisnis brownies bermotif batik ini semakin berkembang dan semakin banyak manfaat yang didapatkan oleh berbagai kalangan dalam melestarikan kebudayaan Indonesia khususnya batik," kata Jacob.

Ia menilai, saat ini generasi milenial sekedar mengetahui sebatas batik tanpa mendalami nilai-nilai yang terkandung dalam setiap motif batik. Maka dari itu, lanjutnya, perlu adanya suatu inovasi agar batik Indonesia bisa dikenali oleh masyarakat luas.

Salah satu upayanya dengan memperkenalkan camilan brownies bermotif batik kepada generasi milenial supaya dapat dinikmati dan sekaligus mengetahui ragam motif nusantara. Usaha pembuatan brownies batik itu juga diharapkan dapat melatih mahasiswa berwirausaha sejak kuliah.

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Pengkaderan UMS, Ihwan Susila, berpesan kepada mahasiswa untuk selalu belajar maksimal. "Kami mendorong terus prestasi mahasiswa melalui bebrapa skema yang dibuat oleh Dirjen Bagmawa agar mahasiswa memiliki kemampuan riset maupun kreativitas. Jika mahasiswa bisa menulis di publikasi Scopus, maka akan ada insentif bahkan pembiayaan dari universitas," terang Ihwan.


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler