Dokter Jelaskan Hipoglikemia, Kondisi yang Dialami Dorce

Tak cuma diabetesi, siapapun bisa kena hipoglikemia.

ant
Dorce Gamalama dirawat di rumah sakit akibat hipoglikemia sejak Kamis (7/10).
Rep: Desy Susilawati Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masuk rumah sakit sejak Kamis (7/10) lalu, Dorce Gamalama kini masih dalam perawatan dokter di Primaya Hospital Bekasi Barat, Jawa Barat akibat hipoglikemia. Mengapa kondisi itu bisa mengusik artis serbabisa berusia 58 tahun tersebut?

Menurut dokter spesialis saraf Primaya Hospital Bekasi Barat, dr. Fakhrunnisa, Sp.S, hipoglikemia adalah istilah medis yang mengacu pada kondisi ketika kadar gula atau glukosa dalam darah terlalu rendah. Glukosa adalah sumber energi utama untuk otak dan tubuh.

Kisaran normal kadar glukosa darah 70 sampai 140 miligram per desiliter (mg/dL). Kadar pada setiap orang berbeda berdasarkan makanan terakhir dan hal-hal lain, termasuk obat-obatan yang diminum.

Baca Juga



"Jika kadar gula darah turun terlalu rendah, diperlukan perawatan segera untuk menghindari risiko seperti kejang, pingsan, hingga kerusakan otak," ujar dokter spesialis penanggung jawab yang menangani Dorce dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Senin (11/10).

Glukosa berperan menyediakan energi yang dibutuhkan untuk kinerja tubuh sehari-hari. Organ yang paling memerlukan glukosa adalah otak.

Otak manusia penuh dengan neuron yang terus memanfaatkan glukosa untuk menjalankan fungsi seperti berpikir, belajar, dan mengingat sesuatu. Ketika otak tidak mendapatkan cukup glukosa, neuron tidak memiliki bahan bakar yang dibutuhkan untuk berkomunikasi dengan seluruh tubuh dan tak dapat melakukan tugasnya dengan baik.

Dr. Fakhrunnisa mengatakan, hipoglikemia terjadi antara lain karena penggunaan insulin dan penggunaan obat lain yang tidak sesuai dengan dosis oleh pengidap diabetes. Penyebab lainnya adalah kurangnya asupan karbohidrat yang diproses oleh tubuh menjadi glukosa, menjalankan puasa berlebih atau terlambat makan dan melakukan aktivitas fisik dengan intensitas tinggi dalam waktu lama.

Selain itu, hipoglikemia bisa juga terjadi karena mengonsumsi minuman beralkohol berlebih, produksi insulin berlebih oleh tubuh, atau kekurangan hormon yang bertugas mengatur produksi glukosa. Orang pun dapat mengalami hipoglikemia ketika mengalami penyakit kritis tertentu seperti hepatitis, sirosis hati, atau tumor pankreas.

Diabetesi lebih rentan mengalami hipoglikemia karena obat-obatan dan insulin yang digunakan melebihi dosis. Insulin berperan mengendalikan glukosa, termasuk menurunkan kadar gula darah yang terlalu tinggi. Tapi ada risiko tubuh justru kelebihan insulin jika digunakan secara tidak tepat sehingga kadar gula darah pun tidak sekadar turun, tapi malah melorot di bawah normal.

Persiapan diabetesi sebelum divaksinasi. - (Republika)

Siapa pun bisa terkena hipoglikemia ketika ada faktor risikonya. Misalnya, seseorang yang berpuasa atau telat makan sehingga asupan karbohidratnya kurang atau seseorang yang memforsir tenaganya dalam suatu aktivitas.

"Tapi yang paling sering mengalami hipoglikemia adalah para pengidap diabetes karena faktor penggunaan insulin dan obat yang tidak sesuai dengan dosis," jelas dr. Fakhrunnisa.

Orang yang mengalami hipoglikemia cenderung merasa tidak nyaman, tubuhnya lemas, sulit berkonsentrasi, gemetar, pusing, mengantuk, kelaparan, sehingga aktivitasnya sehari-hari terganggu. Selain itu, ia juga mengalami badan gemetar, berkeringat, merasa kelaparan, kebingungan, pandangan mata ganda atau kabur, hilang keseimbangan, mudah marah, bicara tidak jelas, dan masih merasa lelah saat bangun tidur pada pagi hari.

"Jika parah, penderita hipoglikemia bisa tiba-tiba pingsan sehingga berbahaya jika mereka sedang dalam perjalanan, misalnya saat menyetir mobil," kata dr. Fakhrunnisa.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler