Literasi Digital Paling UMKM Butuhkan di Masa Depan

Penguasaan UMKM atas teknologi dan digital masih rendah.

ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Produk rotan UMKM (ilustrasi). Literasi digital akan jadi kebutuhan UMKM di masa depan.
Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad menilai pelatihan mengenai literasi digital menjadi salah satu hal yang paling dibutuhkan pelaku UMKM di masa depan.

Kalau dilihat dari sisi permintaan, karena pandemi menimbulkan penurunan dari sisi pasar, maka UMKM membutuhkan akses terhadap pasar yang lebih cepat. "Salah satunya dengan pengetahuan soal literasi digital, terutama pemasaran," kata Tauhid dalam diskusi daring "Kunci Sukses UMKM Menyambut Akhir Tahun Bersama Shopee 11.11" yang dipantau di Jakarta, Kamis (14/10).

Tauhid menuturkan, kendati pelaku UMKM telah memahami digitalisasi karena terkoneksi internet, tapi kapasitas penguasaan teknologi dan digitalnya masih rendah. "Banyak yang belum bisa memanfaatkan kemajuan teknologi untuk jadi basis pengembangan usaha mereka," tuturnya.

Selain literasi digital, pelaku UMKM juga membutuhkan pengetahuan mengenai akses keuangan baik dari pemerintah atau lembaga keuangan lainnya. Ia menyebut ada sekitar 43,1 persen UMKM yang belum terakses bantuan permodalan meski stimulus dan bantuan telah pemerintah gulirkan.

Oleh karena itu, pelatihan soal syarat, proses serta mekanisme untuk bisa mendapat akses pendanaan juga penting bagi pelaku UMKM. "Ketiga, pelaku UMKM juga harus bisa melakukan inovasi produk untuk bisa memenuhi syarat kualitas, keinginan pasar, serta modifikasi produk sesuai selera pasar," kata Tauhid.

Menurut Tauhid, ketiga jenis pelatihan di bidang-bidang yang ia sebutkan jadi sejumlah hal yang patut terus ditingkatkan ke depan.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Shopee Indonesia Handika Jahja menuturkan upaya yang dilakukan guna mendukung UMKM Indonesia yang jadi penggerak utama ekonomi Indonesia. Setidaknya, Shopee telah turut membantu UMKM dari lima sisi, yakni edukasi, pendanaan, logistik, pemasaran hingga ekspor.

"Jadi UMKM masuk, diedukasi, dibekali dengan pendanaan, dengan logistik, kita bantu juga dengan pemasaran. Kami juga beri exposure ke barang-barang lokal. Kita juga push kampanye lokal, beri promosi menarik dan bisa cinta produk lokal," kata Handika.

Handika mengatakan, Shopee juga turut membantu UMKM untuk bisa mengekspor produk mereka karena jaringan Shopee yang tersedia di sejumlah negara. "Kami sudah berhasil bawa UMKM ke pasar-pasar luar negeri, seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Filipina dan Brazil. Lebih dari 1,5 juta produk telah diekspor" ungkap Handika.

Baca Juga


 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler