Bea Cukai Fasilitasi Jasa Rush Handling Vaksin Pfizer

Bea Cukai Juanda melayani 24 jam impor barang percepatan penanganan Covid-19

istimewa
Dalam rangka mendukung program pemerintah, Bea Cukai Juanda kembali memberikan fasilitas pelayanan kepabeanan atas kegiatan importasi vaksin pfizer, pada tanggal 10 Oktober 2021 lalu.
Red: Hiru Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO--Akselerasi penanganan pandemi Covid-19 merupakan salah satu program utama pemerintah saat ini. Serangkaian upaya dilakukan demi mewujudkan Indonesia tangguh dan kembali pulih seiring meredanya pandemi. Dalam rangka mendukung program pemerintah, Bea Cukai Juanda kembali memberikan fasilitas pelayanan kepabeanan atas kegiatan importasi vaksin pfizer, pada tanggal 10 Oktober 2021 lalu.


Kepala Kantor Bea Cukai Juanda, Himawan Indarjono, pada Jumat (15/10) mengatakan Bea Cukai Juanda memberikan layanan 24 jam untuk mendukung impor barang percepatan penanganan Pandemi Covid-19. "Pelayanan yang kami berikan adalah rush handling, yakni percepatan pengeluaran atas barang dengan karakteristik tertentu. Di samping itu, Bea Cukai Juanda juga memberikan fasilitas pembebasan bea masuk, pajak pertambahan nilai (PPN), maupun pajak penghasilan (PPh) pasal 22 Impor," jelasnya.

Vaksin Pfizer merupakan vaksin yang dikembangkan dengan platform mRNA (BNT162b2), untuk menginduksi imunitas terhadap virus SARS-CoV-2. Vaksin ini diproduksi oleh Pfizer dan BioNTech dengan nama lain vaksin Comirnaty, dan diberikan dalam dua dosis dengan jarak 21 hari. Pada tanggal 14 Juli 2021, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia menerbitkan Emergency Use Authorization (EUA) untuk pemberian vaksin Covid-19 Pfizer. Vaksin ini telah dapat digunakan oleh individu berusia 12 tahun atau lebih, untuk menimbulkan herd immunity sebagai upaya penanganan pandemi Covid-19.

Disebutkan Himawan, importasi ini merupakan kali kedua Bea Cukai Juanda memberikan layanan rush handling atas impor vaksin Pfizer melalui Bandara Internasional Juanda. Sebanyak 127.530 dosis vaksin asal Belgia telah berhasil dikeluarkan dari tempat penimbunan sementara. Diperkirakan nilai impor vaksin Pfizer tersebut mencapai 70,8 miliar rupiah. 

"Selanjutnya vaksin akan diserahterimakan ke Dinas Kesehatan Jawa Timur dan didistribusikan kepada masyarakat. Bea Cukai Juanda akan terus memberikan asistensi dan pelayanan terbaik impor vaksin ke Indonesia demi memulihkan bangsa dan mewujudkan Indonesia tumbuh," tuturnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler