AS dan PBB Kutuk Bom Masjid Afghanistan
IHRAM.CO.ID,WASHINGTON—Amerika Serikat mengecam serangan bom bunuh diri yang menyerang sebuah masjid Stiah di Afghanistan utara, sekaligus menyampaikan belasungkawa kepada seluruh korban dan keluarga yang ditinggalkan. Ini merupakan salah satu dari serangan berturut-turut yang terjadi, sebelumnya terjadi di Kunduz yang menewaskan lebih dari 100 orang.
"Kami mengutuk keras serangan terhadap sebuah masjid Syiah di Kandahar hari ini, serangan ketiga bulan ini, dan menyampaikan belasungkawa kami kepada para korban dan keluarga mereka. Orang-orang Afghanistan memiliki hak untuk hidup dan beribadah dengan damai dan aman, apapun agama atau kepercayaannya. mereka pilih," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price dalam cuitannya.
Hafiz Sayeed, kepala Taliban untuk departemen budaya dan informasi Kandahar, melaporkan sedikitnya 47 orang telah tewas dan 70 lainnya menderita luka-luka dalam ledakan tersebut. Sayed Khosti, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan mengatakan di Twitter, "Kami sedih mengetahui bahwa sebuah ledakan terjadi di sebuah masjid persaudaraan Syiah di distrik pertama kota Kandahar di mana sejumlah rekan kami menjadi martir dan terluka."
PBB juga mengutuk serangan teror terbaru di Kandahar. Misi Bantuan PBB di Afghanistan (UNAMA) mengatakan para pelaku serangan harus bertanggung jawab.
"Terorisme berlanjut di Afghanistan dengan sedikitnya 30 tewas, puluhan terluka, dalam serangan bunuh diri di masjid Syiah terbesar di Kandahar pada saat salat Jumat. PBB mengutuk kekejaman terbaru yang menargetkan sebuah lembaga keagamaan dan jamaah. Mereka yang bertanggung jawab harus dimintai pertanggungjawaban, " cuit UNAMA.
Sementara itu, Menurut laporan, kelompok Daesh (ISIS) telah mengaku bertanggung jawab atas serangan masjid di Afghanistan. Serangan itu adalah serangan besar pertama oleh kelompok ekstremis di Afghanistan selatan sejak kepergian AS memungkinkan Taliban untuk mengkonsolidasikan kendali atas negara itu. Serangan baru-baru ini di utara, timur dan ibu kota Afghanistan telah menimbulkan keraguan pada kemampuan Taliban untuk melawan ancaman yang ditimbulkan oleh Daesh.
Taliban telah berjanji untuk memulihkan perdamaian dan keamanan setelah beberapa dekade perang dan juga telah memberikan jaminan kepada AS bahwa mereka tidak akan membiarkan negara itu digunakan sebagai pangkalan untuk melancarkan serangan ekstremis ke negara lain.
Sumber: