Kekayaan Miliarder AS Melonjak Semasa Pandemi
Kekayaan Musk meroket menjadi lebih dari 209,3 miliar dolar AS.
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Total kekayaan miliarder Amerika Serikat (AS) melonjak 70,2 persen selama pandemi virus Corona. Menurut laporan Institute for Policy Studies Program on Inequality (IPS) dan Americans for Tax Fairness (ATF), total kekayaan miliarder Amerika naik menjadi hampir 5,02 triliun dolar AS pada 15 Oktober.
Sebelumnya pada 18 Maret 2020 ketika Covid-19 menjadi pandemi global, kekayaan miliarder AS di bawah 1,95 triliun dolar AS. Orang terkaya di AS meningkatkan kekayaan kolektif mereka sebesar 2,07 triliun dolar AS selama 19 bulan sejak pandemi.
Seperti dilansir Anadolu Agency, Selasa (19/10), CEO Tesla dan pendiri SpaceX Elon Musk, berada di puncak daftar kekayaan dengan pertumbuhan eksponensial sebesar 751 persen, atau 184,7 miliar dolar AS. Kekayaan Musk meroket menjadi lebih dari 209,3 miliar dolar AS dari 24,6 juta dolar AS selama pandemi.
Sementara Pendiri Amazon Jeff Bezos, berada di urutan kedua dalam daftar miliarder global. Kekayaan Bezos telah tumbuh menjadi 192,2 miliar dolar AS dari sebelumnya sebesar 113 miliar dolar AS, dengan peningkatan 79,2 miliar dolar AS atau 70 persen.
Kemudian, kekayaan Co-founder Microsoft, Bill Gates naik menjadi 132,4 miliar dolar AS dari 98 miliar dolar AS. Kekayaan Gates naik 3,51 persen atau 34,4 miliar dolar AS.
Selain itu, jumlah miliarder Amerika juga meningkat. Pada Maret 2020, terdapat 614 rekening bank dengan simpanan 10 digit. Hingga Oktober 2021, tercatat ada 745 rekening bank dengan simpanan 10 digit. Namun, pandemi juga telah meningkatkan distribusi pendapatan yang tidak merata di antara penduduk AS.
"Kekayaan 5 triliun dolar AS yang sekarang dipegang oleh 745 miliarder adalah dua pertiga lebih banyak dari 3 triliun dolar AS kekayaan yang dimiliki oleh 50 persen rumah tangga AS terbawah, yang diperkirakan oleh Dewan Federal Reserve," kata laporan itu.
Hampir 89 juta orang Amerika kehilangan pekerjaan selama pandemi.
Menurut data terbaru Departemen Tenaga Kerja AS, hingga September ada 7,7 juta orang di AS yang menganggur.