Keutamaan Mencintai Rasulullah SAW
Maulid momen untuk terus memupuk kecintaan kepada Rasulullah.
REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Peringatan maulid mengingatkan umat Islam tentang kelahiran pembawa risalah Islam yang mulia, Nabi Muhammad SAW. Momen untuk terus memupuk kecintaan kepada Rasulullah dengan mempelajari dan mengamalkan ajarannya.
Tapi pernahkah timbul pertanyaan dalam diri tentang alasan mencintai Rasulullah SAW? Atau kenapa harus mencintai Nabi Muhammad SAW?
Dilansir di Elbalad, Markaz Al-Azhar, Kairo menyebut ada berbagai keutamaan mencintai Rasulullah. Lembaga itu menjelaskan salah satu tanda orang bakhil menurut para ulama adalah jika disebutkan nama Nabi SAW, dia tidak bershalawat kepadanya. Padahal dengan bershalawat, kebutuhan seseorang akan terpenuhi, dinaikkan derajatnya, dosa dihapuskan, keinginan tercapai, hingga diberi syafaat Nabi.
Menunjukkan kecintaan kepada Nabi dengan bershalawat, disebut Al-Azhar, bahkan menjadi suatu keharusan. Seperti bershalawat ketika dalam tahiyat akhir dalam sholat, setelah takbir kedua sholat jenazah, setelah adzan, ketika hendak berdoa atau berbagai ibadah lainnya.
Mantan mufti Mesir Ali Jum’ah menekankan mencintai Nabi Muhammad SAW adalah salah satu rukun iman. Ia bahkan menyebut tidak ada makhluk yang telah dimanifestasikan oleh Tuhan dengan kualitas keindahan dan kesempurnaannya sebagai guru kita selain Rasulullah SAW. Sehingga Allah SWT dan para malaikat juga turut bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
Dia menambahkan beberapa keutamaan mencintai Nabi Muhammad SAW, sebagai berikut.
Wujud ketaatan kepada Allah SWT
Dalam sebuah ayat Allah SWT berfirman:
وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَ فَأُو۟لَٰٓئِكَ مَعَ ٱلَّذِينَ أَنْعَمَ ٱللَّهُ عَلَيْهِم مِّنَ ٱلنَّبِيِّۦنَ وَٱلصِّدِّيقِينَ وَٱلشُّهَدَآءِ وَٱلصَّٰلِحِينَ ۚ وَحَسُنَ أُو۟لَٰٓئِكَ رَفِيقًا
Artinya: “Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul-(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.” (QS. An-Nisa: 69).
Mendampingi Nabi SAW di surga
Nabi Muhammad SAW menyebut tempat seseorang di akhirat kelak bergantung juga dengan siapa yang kita cintai di dunia.
Nabi SAW bersabda:
حَدَّثَنَا عَبْدَانُ أَخْبَرَنَا أَبِي عَنْ شُعْبَةَ عَنْ عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ عَنْ سَالِمِ بْنِ أَبِي الْجَعْدِ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَتَى السَّاعَةُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ مَا أَعْدَدْتَ لَهَا قَالَ مَا أَعْدَدْتُ لَهَا مِنْ كَثِيرِ صَلَاةٍ وَلَا صَوْمٍ وَلَا صَدَقَةٍ وَلَكِنِّي أُحِبُّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ قَالَ أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ
Artinya: “Telah menceritakan kepada kami ['Abdan] telah mengabarkan kepada kami [Ayahku] dari [Syu'bah] dari ['Amru bin Murrah] dari [Salim bin Abu Al Ja'd] dari [Anas bin Malik] bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam; "Kapankah hari Kiamat terjadi wahai Rasulullah?" beliau menjawab: "Apa yang telah kau persiapkan untuknya?" laki-laki itu menjawab; "Aku belum mempersiapkan banyak, baik itu sholat, puasa ataupun sedekah, namun aku hanya mencintai Allah dan Rasul-Nya." Beliau bersabda: "Kamu akan bersama dengan orang yang kamu cintai." (HR. Bukhari).
Dicintai Allah SWT
Seseorang yang mencintai Nabi, akan dicintai oleh Allah SWT.
Allah SWT berfirman:
قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ ٱللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Artinya: Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Ali Imran: 31).