DLH Kota Bogor Hibahkan Satu Kelurahan Satu Motor Sampah
Mosam ini menjadi moda penting sebagai upaya untuk mengangkut dan mengurai sampah
REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR—-Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor mengalokasikan 68 motor sampah (Mosam) ke setiap kelurahan. Hal ini dilakukan sebagai respon cepat DLH Kota Bogor, mengenai adanya keterbatasan sarana prasarana di wilayah dalam pengumpulan sampah.
Kepala DLH Kota Bogor, Deni Wismanto mengatakan, Mosam ini menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Bogor. Sebanyak 68 unit Mosam itu, diberikan masinh-masing satu unit per kelurahan.
Deni mengatakan, pemberian satu Mosam satu kelurahan ini, untuk meningkatkan cakupan layanan pengumpulan sampah di wilayah. Mengingat ada wilayah-wilayah yang tidak bisa dilalui armada truk atau roda empat.
Untuk itu, Mosam ini sangat dibutuhkan wilayah dalam mengangkut sampah untuk kemudian dikumpulkan ke Tempat Pembuangan Sampah (TPS) atau diolah di Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (TPS3R).
“RW yang membutuhkan Mosam bisa bergantian pakai motor sampah, teknisnya akan diatur kelurahan. Insya Allah minggu depan Mosam sudah kami distribusikan serentak ke kantor kelurahan,” sebut Deni, Rabu (20/10).
Sementara itu, Camat Bogor Selatan, Hidayatulloh mengatakan, Mosam ini menjadi moda penting sebagai upaya untuk mengangkut dan mengurai sampah di titik dalam wilayah yang tidak bisa dilalui roda empat. Mosam yang nantinya akan ditaruh di kantor kelurahan ini bisa digunakan semua RW di satu kelurahan.
“Kalau sudah ada di kelurahan, nanti bisa langsung dimanfaatkan warga mengangkut sampah. Diharapkan ke depan wilayah bisa terbebas dari tumpukan sampah,” ujarnya.
Kabid Persampahan pada DLH Kota Bogor, Febi Darmawan memaparkan, sejak Mei 2021 timbulan sampah di Kota Bogor mencapai 500 hingga 550 ton per hari. Dimana, sampah paling besar berasal dari sampah rumah tangga.
Febi menyebutkan, sampah-sampah tersebut nantinya diolah di 29 TPS3R yang tersebar di Kota Bogor. Sebelumnya, sampah-sampah tersebut dipisahkan dulu antara sampah organik dan anorganik.“Nanti residunya, sisanya, itu yang kita angkat. Sisanya yang terpilah bisa dimanfaatkan organik jd budi daya maggot, kompos. Plastik kertas dimanfaatkan daur ulang sampah,” ucapnya.