Satgas Ajak Semua Pihak Pertahankan Penurunan Kasus Covid-19

Pemerintah juga perlu mempercepat peningkatan capaian vaksinasi

dok. Baznas Kota Bandung
Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Dinas Kesehatan Kota Bandung mendorong percepatan vaksinasi Covid-19 dengan menggelar vaksinasi sejak Kamis (28/10) hingga Ahad (30/10) di Masjid Pusdai. Total 5.000 dosis vaksin Pfizer disiapkan untuk masyarakat.
Rep: Dessy Suciati Saputri Red: Mas Alamil Huda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta seluruh lapisan masyarakat tetap mempertahankan kondisi penurunan kasus dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan. Selain itu, pemerintah juga perlu mempercepat peningkatan capaian vaksinasi, utamanya dosis kedua untuk melindungi masyarakat dari perburukan jika tertular Covid-19.


“Meskipun Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah tertinggi orang yang telah divaksinasi minimal dosis pertama, namun kita tetap perlu meningkatkan cakupannya terhadap target sasaran vaksinasi di Indonesia,” kata Wiku saat konferensi pers, dikutip pada Jumat (29/10).

Dari data KPC PEN per 24 Oktober 2021, capaian vaksinasi dosis pertama di Indonesia telah mencapai 54,27 persen. Sedangkan untuk dosis kedua baru mencapai 33,18 persen.

Pada sebaran wilayahnya, terdapat 13 provinsi yang telah mencapai cakupan vaksinasi dosis kedua di atas 30 persen, yaitu DKI, Bali, DIY, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Banten, Kaltim, Jambi, Jatim, Sulawesi Utara, Jabar dan Jateng. Bahkan di DKI, Bali, dan DIY, sebanyak 50 persen penduduknya telah divaksin dosis penuh.

Meski demikian, masih terdapat 21 provinsi yang capaian vaksinasi dosis keduanya masih kurang dari 30 persen. Wiku menegaskan, pemerintah harus memastikan masyarakatnya telah mendapatkan vaksinasi penuh agar mendapat perlindungan yang maksimal.

“Selain itu, vaksinasi dosis penuh dapat meminimalisir gejala berat sehingga yang terkonfirmasi positif tidak harus dirawat di fasilitas kesehatan,” tambahnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler