Lokasi Wisata di Bogor Diperketat Selama Libur Nataru

Kehawatiran gelombang ketiga Covid-19 masih menghantui dan perlu diantisipasi.

ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Sejumlah warga berwisata di kawasan wisata Bukit Paralayang, Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/10/2021). Bukit Paralayang yang menawarkan konsep pemandangan panorama alam dari tempat ketinggian tersebut menjadi salah satu destinasi wisata pada libur akhir pekan.
Red: Mas Alamil Huda

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kehawatiran terjadinya gelombang ketiga Covid-19 masih menghantui dan perlu diantisipasi. Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar), sedang menyiapkan strategi untuk mencegah terjadinya lonjakan wisatawan saat perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022. 

Baca Juga


"Jangan sampai ada kerumunan. Karena diprediksi ada gelombang ketiga (penularan Covid-19). Maka saat Nataru harus diperketat. Kita sama-sama rem jangan banyak merayakan tahun baru. Ini sedang dibahas soal aturan-aturannya," ucap Bupati Bogor, Ade Yasin di Bogor, Senin (1/11).

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor itu mengaku mengkhawatirkan mengenai gembar-gembor akan adanya gelombang ketiga penularan Covid-19. "Kalau kita (Kabupaten Bogor) masih PPKM Level 3, tentunya kebijakan masih ketat. Namun, daerah yang sudah PPKM Level 2 ini kan sudah melonggar agar lebih hati-hati," kata Ade Yasin.

Menurutnya, Pemkab Bogor saat ini tengah mengkaji aturan yang akan diterapkan jelang dan selama Nataru, khususnya di kawasan-kawasan wisata di Kabupaten Bogor. Pasalnya, Kabupaten Bogor masih menjadi destinasi wisata utama bagi masyarakat yang tinggal di Jabodetabek.

Maka, pihaknya akan menyiapkan sejumlah langkah pencegahan agar tidak terjadi lonjakan wisatawan. Terlebih, kasus penularan Covid-19 di Kabupaten Bogor saat ini terus melandai dengan hanya penambahan empat kasus positif baru pada Sabtu (30/10).

"Iya sudah melandai. Kemarin cuma empat kasus. Sehingga total yang saat ini terkonfirmasi positif dan menjalani isolasi hanya 41 orang," kata Ade Yasin.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
 
Berita Terpopuler