Vaksinasi Syarat Keberhasilan Mandalika World Superbike
Tingkat vaksinasi yang tinggi bila digabung dengan prokes menjadi resep untuk bangkit
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan menegaskan, tingkat vaksinasi di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi syarat utama kesuksesan gelaran World Superbike 2021 (WSBK) yang digelar di Sirkuit Mandalika, Lombok, NTB, pada 19 November 2021.
Ia menjelaskan, Kemenparekraf berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait untuk mempercepat vaksinasi bagi masyarakat di Kabupaten Lombok Tengah dalam rangka menyongsong pelaksanaan Mandalika World Superbike 2021.
Melalui program vaksinasi yang berkolaborasi dengan Homecare24 Enesis Group melalui Antis berencana untuk menyerahkan bantuan berupa 250.000 produk Hand Sanitizer dan juga Hand Sanitizer dispenser untuk ditempatkan di seluruh desa wisata yang ada di Lombok Tengah diharapkan dapat menekan penyebaran virus ini di masyarakat.
“Hari ini kita gerak cepat dan gerak bersama karena beberapa minggu kedepan akan ada WSBK dan Presiden akan meninjau ini semua. Ini menjadi syarat utama untuk kesuksesan gelaran internasional tersebut,” kata Sandiaga dalam keterangan resmi dikutip Republika.co.id, Kamis (4/11).
Dirinya mengatakan, tingkat vaksinasi yang tinggi bila digabungkan dengan protokol kesehatan ini menjadi resep untuk kembali bangkit. Untuk itu pihaknya mendorong berbagai pihak untuk berkolaborasi terkait percepatan vaksinasi bagi masyarakat di Kabupaten Lombok Tengah dalam rangka menyongsong pelaksanaan Mandalika World Superbike 2021 dan Moto GP tahun 2022.
“Kita harapkan gelaran internasional ini menjadi sinyal kebangkitan parekraf baik di Lombok maupun yang lain di Indonesia. Dengan terselenggaranya WSBK ini menunjukan kepada dunia bahwa kita siap menjadi tuan rumah G20 dan sektor parekraf sudah siap dan berbenah dengan protokol kesehatan CHSE yang terintegrasi dengan aplikasi PeduliLindungi,” ujarnya.
Ia menyebutkan tingkat vaksinasi di NTB sudah mencapai 58,2 persen untuk dosis pertama dan 24,7 persen yang telah menerima dosis lengkap. Adapun khusus untuk Kabupaten Lombok Tengah masyarakat yang menerima vaksinasi dosis pertama sebanyak 70,4 persen dan dosis kedua sebanyak 31,8 persen.
“Sementara itu per hari pelaku di sektor parekraf yang sudah tervaksin mencapai 602.438 masyarakat yang tervaksinasi melalui sentra vaksin yang berkolaborasi dengan Kemenparekraf di 71 lokasi di berbagai daerah. Ini sudah melampaui target kita,” katanya.