Sejarah Baru Keterwakilan Arab dan Muslim Amerika di Politik

CAIR mengucapkan selamat kepada Muslim Amerika atas kemenangan mereka.

EPA-EFE/MICHAEL REYNOLDS
Sejarah Baru Keterwakilan Arab dan Muslim Amerika di Politik
Rep: Kiki Sakinah/Mabruroh Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Kiki Sakinah, Mabruroh

Baca Juga


DETROIT -- Sejarah baru terbentuk tatkala untuk pertama kalinya di tiga pinggiran kota Detroit di Michigan, Amerika Serikat (AS), Muslim dan Arab Amerika terpilih menjadi wali kota dalam pemilihan lokal pada Selasa (2/11) waktu setempat. Keterwakilan ini menandai pergeseran kekuatan politik ke wilayah yang memiliki konsentrasi Arab Amerika terbesar di AS.

Tiga kota di antaranya Dearborn, Dearborn Heights, dan Hamtramck, semuanya terletak di tenggara Michigan, serempak memilih wali kota yang merupakan seorang keturunan Arab dan Muslim. Ketiga kota ini telah mengalami dekade pertumbuhan ekonomi dan kemajuan budaya yang didorong oleh imigrasi dan investasi Arab Amerika, namun kesulitan dalam perwakilan di pemerintahan.

Dalam pemilihan Selasa, Abdullah Hammoud yang sebelumnya menjabat sebagai Dewan Perwakilan Daerah di Michigan berhasil mengalahkan Dewan Perwakilan Daerah dan mantan komisioner Wayne County, Gary Woronchak, untuk menjadi wali kota Dearborn. Menurut hasil pemilihan tidak resmi yang disediakan oleh Petugas Wayne County, Hammoud mengantongi suara dari konsentrasi Arab Amerika terbesar di AS itu sebesar 54,6 persen berbanding 45,2 persen di pihak Woronchak.

"Orang-orang Dearborn berbicara dengan keras. Mereka menginginkan perubahan dan kepemimpinan yang berani untuk mengatasi tantangan yang kita hadapi. Kita tinggal di kota terbesar di Amerika dan saya senang dengan apa yang bisa kita capai bersama ketika kita bersatu dalam visi yang sama," kata Hammoud dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan kepada media pada Selasa malam.

Kampanye Hammoud mengatakan platformnya berfokus pada keluarga pekerja Dearborn sambil mencari cara untuk mengurangi pajak tanpa mengorbankan kualitas layanan. Sepanjang kampanye, ia merilis rencana dan strategi terperinci untuk mengatasi banjir kronis dan infrastruktur yang hancur.

Kota Dearborn, seperti banyak kota di tenggara Michigan, dilanda banjir deras pada musim panas ini. Dalam kampanyenya, Hammoud juga berfokus pada pengemudi yang serampangan, ketidakadilan dalam perawatan kesehatan, dan dana pensiun yang kurang.

Hammoud mengatakan memecahkan masalah yang kompleks membutuhkan pemikiran ulang bagaimana mereka melakukan sesuatu, terutama saat mereka bekerja menciptakan kota yang lebih tangguh di tengah pandemi. Menurutnya, Dearborn memiliki semua yang dibutuhkan untuk berkembang.

"Kami memiliki wirausahawan dan perusahaan kota setempat yang inovatif, budaya yang kaya, dan lingkungan yang semarak, kami hanya perlu bersatu dan bekerja sama sebagai satu kota," katanya.

Dalam pertarungan yang diawasi ketat di Hamtramck, Amer Ghalib memenangkan 68,2 persen suara untuk menjadi walikota di pinggiran kota Detroit itu. Ia mengalahkan petahana Karen Majewski yang mengantongi 31,4 persen suara.

Ini adalah pertama kalinya pemilih Hamtramck memilih seseorang yang bukan Katolik dan Amerika Polandia dalam 100 tahun sejarahnya. Ghalib, seorang imigran dari Yaman, akan menjadi wali kota Muslim pertama di kota itu. Hamtramck sendiri dikenal sebagai tujuan lama bagi imigran Eropa Timur dan benteng Amerika Polandia selama satu abad.

Abdullah Hammoud berkompetisi untuk menjadi wali kota Arab-Amerika pertama di Dearborn, Michigan, Amerika Serikat - (Middle East Eye)

Di Dearborn Heights, Wali Kota Bill Bazzi melegitimasi posisinya melalui kemenangan di pemilihan. Sebelumnya, Bazzi diangkat dalam jabatan tersebut pada Januari 2021 setelah walikota sebelumnya, Dan Paletko, meninggal pada Desember 2020.

Bazzi terpilih untuk menyelesaikan masa jabatan parsial ini dan untuk masa jabatan berikutnya. Dalam kedua kasus mengalahkan Denise Malinowski-Maxwell dengan selisih yang lebar.

Bagaimana orang Arab terwakili, baik dalam data Sensus dengan tidak memiliki kategori 'Arab' yang berbeda atau kurangnya perwakilan di kantor terpilih telah lama menjadi perhatian di masyarakat setempat. Penduduk dan para pakar mengatakan pemilihan ini mengungkapkan kemajuan politik yang matang, yang terkadang dengan latar belakang rasisme atau Islamofobia, dari Muslim dan Arab Amerika yang telah menjadi bagian integral dari tatanan komunitas tersebut.

"Karena dari kurangnya data sensus tentang komunitas Arab-Amerika, ada perdebatan tentang ukurannya, tetapi setelah pemilihan tiga wali kota Arab-Amerika di wilayah itu kemarin, tidak ada perdebatan tentang pertumbuhan dan dampaknya," kata seorang manajer penelitian dan konten di Arab American National Museum di Dearborn, Matthew Jaber Stiffler, kepada PBS NewsHour setelah pemilihan, dilansir Kamis (4/11).

Komunitas Muslim Amerika dan Arab Amerika tertua, terbesar, dan paling beragam di AS terletak di area metro Detroit. Imigran Kristen Suriah dan Lebanon pertama kali tiba di daerah tersebut pada  1880-an, diikuti kemudian oleh warga Palestina, Irak, Kasdim, Yaman, India, Pakistan, Bangladesh, Amerika, dan banyak lagi, yang tertarik ke daerah tersebut karena peluang kerja di Ford Motor Company pada 1920-an.

Sejumlah umat Muslim melaksanakan shalat tarawih di Pusat Komunitas Muslim Chicago, Senin (12/4). Umat Muslim di AS tergolong multietnis dan nasionalitas. Tercatat jumlah umat Muslim Chicago mencapai angka 350 ribu jiwa atau lima persen dari populasi. Terdapat pula penganut Islam yang merupakan warga kulit putih AS dan Hispanik (keturunan latin). Namun, sejak lama Chicago terkenal sebagai wilayah konsentrasi kaum Muslim Afro-Amerika. Meski berbeda bahasa, adat maupun budaya, akan tetapi dalam beberapa kesempatan, terutama pada ibadah shalat serta aktivitas Ramadhan, satu sama lain akan menanggalkan perbedaan untuk bersatu di bawah panji kitab suci Alquran dan sunnah Nabi. Umat Muslim Chicago benar-benar menikmati perbedaan yang ada dan mempererat tali ukhuwah di saat bersamaan. (AP Photo/Shafkat Anowar) - (AP/Shafkat Anowar)

Perubahan undang-undang imigrasi AS pada 1965, serta serangkaian konflik politik yang panjang di luar negeri, juga berkontribusi pada pertumbuhan dan keragaman di kawasan tersebut. Tetapi sampai sekarang, kota Dearborn, Dearborn Heights, dan Hamtramck, tidak pernah memiliki perwakilan Muslim atau Arab Amerika di tingkat wali kota.

Meskipun Arab Amerika telah menjadi bagian dari populasi Dearborn selama lebih dari seratus tahun, kepemimpinan Dearborn tidak selalu ramah. Dalam kampanye pertama Walikota Mike Guido pada 1985, dia meminta para pemilih untuk membantunya memecahkan apa yang dia sebut sebagai 'masalah Arab' kota itu.

"Untuk Dearborn, mengingat sejarah kepemimpinan kota yang segregasi dan anti-Arab, sangat penting untuk memiliki wali kota Arab-Amerika di sana," kata Stiffler.

Abed Hammoud adalah yang pertama kali mencalonkan diri sebagai wali kota Dearborn pada 2001 dan ikut mendirikan Komite Aksi Politik Arab Amerika (AAPAC) pada 1998. Ia melihat kemenangan wali kota dan dewan kota ini sebagai bagian dari kemajuan dan keterlibatan politik komunitas Arab Amerika yang berkelanjutan. Putranya, Mustapha Hammoud, memenangkan kursi di Dewan Kota Dearborn dalam pemilihan Selasa.

"Generasi baru menunjukkan mereka mengajukan diri sendiri, dan secara sukarela melayani dengan cara tertentu. Dan itu sangat penting bagi komunitas, karena itu terus berkontribusi pada kami sebagai bagian dari struktur utama," kata Abed Hammoud.

Karena itu, menurutnya, ketika Abdullah Hammoud melakukan pekerjaan yang baik untuk semua warga Dearborn. Hal itu juga akan terus membuka pintu bagi anggota masyarakat lainnya untuk diterima sebagai pegawai negeri biasa. Ia mengatakan, hal itu juga akan membuat tidak ada lagi ketakutan untuk mencalonkan diri.

Menurutnya, dengan sosok Abdullah Hammoud yang merupakan Muslim dan anak imigran Lebanon, dan ia tidak harus mengubah namanya atau menyembunyikan agamanya saat mencalonkan diri untuk jabatan publik, itu sangat penting. "Orang-orang Dearborn tahu mereka memilih orang Arab dan Muslim. Dan dia jelas tidak menang hanya dengan suara Arab. Kami tidak memiliki suara itu," katanya.

Ia menambahkan, hal yang sama berlaku untuk Dearborn Heights dan Hamtramck. "Orang-orang ini memiliki banyak tekanan di pundak mereka untuk berhasil, untuk unggul, karena mereka mendapatkan otoritas untuk memberi tahu orang-orang bahwa kita dapat melayani atau kita bisa menjadi sangat baik," tambah Abed Hammoud.

Komunitas Muslim di New Jersey (NJ), Amerika Serikat (AS) telah membuat kemajuan politik lokal dalam beberapa tahun terakhir. Mereka memenangkan kursi di seluruh negara bagian sebagai wali kota, anggota dewan, dan komisaris dewan sekolah.

Namun, meskipun kekuatan politik mereka tumbuh, tidak ada Muslim yang pernah menjabat di Badan Legislatif negara bagian. Namun, itu berubah pada Hari Pemilihan, ketika mantan anggota dewan Tenafly, Shama Haider memenangkan pemilihan untuk Majelis Negara Bagian di Distrik ke-37 di Kabupaten Bergen.

Shama Haider (tengah) adalah wanita muslim pertama yang menjabat sebagai legislator negara bagian New Jersey, Amerika Serikat (AS). - (NorthJersey.com/Tariq Zehawi)

"Saya sangat bangga dengan kampanye kami. Saya berterima kasih kepada rekan-rekan saya yang telah memberikan dukungan besar selama bulan-bulan ini, dan saya sangat berterima kasih kepada semua orang yang bekerja dan secara sukarela membuat kemenangan ini menjadi mungkin," kata Haider dilansir dari North Jersey, Kamis (3/11).

Organisasi hak-hak sipil dan advokasi Muslim terbesar di AS, Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) mengucapkan selamat kepada Muslim Amerika atas kemenangan mereka dalam berjuang meraih bangku legislatif negara bagian. CAIR menganggap ini sebagai kemenangan bersejarah bagi Muslim Amerika yang memecahkan hambatan di Massachusetts, Michigan, Minnesota, New Jersey, New York, dan Pennsylvania.

"CAIR mengucapkan selamat kepada wali kota Muslim Amerika yang baru terpilih, dewan kota, dan anggota dewan sekolah karena memenangkan kemenangan bersejarah dan menunjukkan komitmen komunitas kami terhadap layanan publik,” kata Direktur Urusan Pemerintah CAIR Robert McCaw, dilansir di siaran pers situs CAIR, Kamis (4/11).

Muslim Amerika yang memenangkan bangku legislatif ini di antaranya sebagai berikut.

  • Imigran Amerika Cape Verde pertama dan Muslim Amerika Tania Fernandes Anderson terpilih menjadi anggota Dewan Kota Boston, Massachusetts. 
  • Pengungsi Amerika Albania pertama dan Muslim Etel Haxhiaj terpilih menjadi Dewan Kota Worcester, Massachusetts.
  • Muslim Lebanon-Amerika pertama yang terpilih sebagai Wali Kota Dearborn, Michigan Abdullah Hammoud. 
  • Imigran Amerika Yaman pertama dan Muslim Amer Ghalib terpilih menjadi Wali Kota Hamtramck, Michigan.
  • Muslim imigran Amerika-Bangladesh pertama Azrin Awal terpilih menjadi Dewan Kota Duluth, Minnesota. 
  • Muslim Amerika-Pakistan Amerika pertama, Shama Haider terpilih menjadi anggota legislatif Negara Bagian New Jersey.
  • Muslim Amerika-Pakistan pertama terpilih menjadi anggota Dewan Kota Galloway, New Jersey Umar Muhammad.
  • Wanita Muslim Amerika-Bangladesh pertama yang terpilih menjadi anggota Dewan Kota New York, New York Shahana Hanif.
  • Wanita Muslim Amerika-Yaman pertama yang terpilih menjadi anggota Dewan Kota Lackawanna, New York Amira Muflahi. 
  • Muslim Amerika-Pakistan pertama yang terpilih menjadi Dewan Sekolah Central Bucks, Wilayah 5, Bucks County, Pennsylvania Mariam Mahmud.
  • Imigran Amerika Pakistan terpilih menjadi anggota Dewan Kota Easton, Pennsylvania Taiba Sultana. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler