Anak di Texas Alami Rabies Setelah Tergigit Kelelawar

Pada manusia dan banyak mamalia lainnya, invasi ini menyebabkan pembengkakan otak.

AP
kelelawar
Rep: Puti Almas Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, Seorang anak di Texas, Amerika Serikat (AS) dilaporkan mengalami rabies setelah digigit oleh kelelawar. Departemen Kesehatan negara bagian itu mengatakan bahwa ini merupakan kasus penyakit yang langka dialami oleh manusia.

Pihak berwenang mengatakan bahwa semua orang yang melakukan kontak dengan anak yang terinfeksi rabies tersebut telah dihubungi oleh petugas kesehatan masyarakat. Dilaporkan bahwa akan dipertimbangkan apakah mereka memerlukan vaksin rabies.

Baca Juga


Dilansir Gizmodo, setelah terinfeksi, rabies atau Rabies lyssavirus menyerang sistem saraf inangnya. Pada manusia dan banyak mamalia lainnya, invasi ini menyebabkan pembengkakan otak dan gejala neurologis seperti kebingungan, ketakutan patologis terhadap air, dan hilangnya kendali atas fungsi tubuh, termasuk menelan.

Invasi tersebut tidak hanya cenderung membuat inang menjadi sangat agresif tetapi juga memungkinkan virus terkonsentrasi di air liur inang. Jika semuanya berjalan dengan baik, inang akan menyerang dan menggigit, mencakar, atau menginfeksi hewan lain, memulai siklus dari awal lagi.

Beberapa hewan, terutama kelelawar, cenderung tidak sakit atau mati karena membawa rabies.  Tetapi infeksi pada manusia hampir secara universal berakibat fatal begitu gejala dimulai, bahkan berisiko menyebabkan kematian jika ditangani terlambat.

Beruntung terdapat vaksin untuk rabies, yang juga dapat digunakan sebagai profilaksis. Ini dapat dikombinasikan dengan antibodi yang disumbangkan untuk orang yang baru saja terpapar virus tersebut.

Ketersediaan vaksin, baik untuk manusia dan hewan peliharaan mereka, dan program pengendalian hewan khusus telah membuat rabies menjadi langka di negara-negara maju seperti AS.

Tetapi kadang-kadang muncul karena virus tetap beredar di antara satwa liar. Pada September, seorang pria di Illinois meninggal karena infeksi setelah gigitan kelelawar, yang dilaporkan menolak pengobatan pasca terinfeksi karena alasan yang tidak diketahui.

Pihak berwenang dari Departemen Kesehatan Texas (Texas Department of State Health Services) melaporkan bahwa tengah menyelidiki kasus rabies, yang pertama kali dilaporkan di negara bagian itu sejak 2009. Anak yang terinfeksi saat ini diketahui merupakan penduduk Medina County dan saat ini dirawat di rumah sakit Texas.

Rabies menjadi penyakit yang paling mematikan, dengan tingkat keberhasilan pengobatan yang dilaporkan masih rendah. Baru-baru ini, dokter di Brasil telah mengembangkan versi modifikasi pengobatan yang dikenal sebagai Protokol Recife dan diharapkan lebih efektif dalam menangani kasus penyakit ini.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler