Galleri, Teknologi Tes Darah yang Bisa Deteksi Kanker

Teknologi tes darah yang dikenal dengan 'Galleri' bisa dipakai untuk deteksi kanker.

Pixabay.
Teknologi tes darah yang dikenal dengan 'Galleri' bisa dipakai untuk deteksi kanker.
Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, 

Baca Juga


Oleh: Adysha Citra RamadaniSanti Sopia

Tes darah merupakan salah satu jenis pemeriksaan yang banyak digunakan dokter untuk beragam tujuan. Salah satu yang mungkin jarang diketahui masyarakat awam adalah kegunaannya untuk mendiagnosis kanker.

Cancer Research UK mengungkapkan bahwa tes darah dapat digunakan untuk mendiagnosis kanker dan kondisi lain. Jenis tes darah ini biasanya bertujuan untuk mencari penanda tumor yang biasanya meningkat pada pasien dengan kanker.

"Para dokter bisa menggunakan penanda tumor untuk membantu mendiagnosis sebuah kanker," jelas Cancer Research UK, seperti dilansir The Sun.

Penanda tumor juga bisa membantu dokter memantau seberapa baik dampak terapi pada pasien kanker. Fungsi lain penanda tumor adalah untuk memberikan petunjuk bila kanker kembali kambuh.

NHS mengungkapkan bahwa tes darah bisa digunakan untuk jenis kanker tertentu. Beberapa di antaranya adalah kanker kanker payudara, kanker rahim, dan kanker prostat.

Selain untuk mendeteksi keberadaan kanker, tes darah juga bisa digunakan untuk menilai risiko atau kemungkinan seseorang terkena kanker di masa mendatang. Salah satu contohnya adalah tes darah pada pasien perempuan untuk memeriksa gen BRCA1 dan BRCA1. Kedua gen ini diketahui berkaitan dengan peningkatan risiko kanker, terutama kanker payudara dan kanker rahim.

Saat ini, peneliti dari Inggris dan Wales sedang mengembangkan jenis tes darah baru yang dapat mendeteksi beragam jenis kanker. Tes darah ini dikenal dengan nama tes darah Galleri.

Tes darah Galleri bekerja untuk mencari DNA abnormal pada darah. Darah yang dites melalui metode ini dapat memberikan sinyal bila ada kanker. Saat ini tes darah Galleri masih dalam proses pengujian.

Keberadaan tes darah baru ini diharapkan dapat membantu banyak pasien untuk menemukan kanker mereka dalam stadium yang lebih dini. Dengan begitu, kanker mereka bisa diobati dengan lebih cepat.
Mayo Clinic mengembangkan tes darah yang dapat mendeteksi lebih dari 50 jenis kanker. Tes yang dikenal sebagai Galleri ini dibuat dalam kemitraan dengan Menlo Park, yakni perusahaan bioteknologi dan farmasi yang berbasis di California, Grail.

Dilansi dari Fox Business, cara kerja Galleri adalah mencari sinyal yang ada dalam aliran darah yang mungkin terkait dengan kanker pada saat pengambilan darah. Tes ini menggunakan algoritma sekuensing dan pembelajaran mesin generasi berikutnya untuk menganalisis pola metilasi DNA bebas sel (cfDNA) dalam aliran darah. Sehingga itu dapat memberikan informasi spesifik mengenai kanker. 

Metilasi DNA adalah proses yang digunakan oleh sel untuk mengatur ekspresi gen. Jika sinyal kanker terdeteksi, Galleri akan menunjukkan dengan tepat dari mana kanker berasal dalam tubuh untuk membantu penyedia layanan kesehatan menentukan langkah selanjutnya yang tepat untuk perawatan pasien.

Saat ini, pemeriksaan kanker yang direkomendasikan di AS hanya mencakup lima jenis kanker yang berbeda dan hanya dapat menyaring satu jenis pada satu waktu. Menurut Grail, 71 persen kematian akibat kanker disebabkan oleh kanker yang biasanya tidak disaring.

Galleri nantinya tidak ditanggung oleh asuransi dan dibanderol 949 dolar AS. Tes ini harus dipesan oleh penyedia layanan kesehatan berlisensi, seperti dokter, praktisi perawat, atau asisten dokter. Grail mengatakan bahwa Galleri saat ini memiliki akurasi 89 persen dalam memprediksi asal sinyal kanker dan memperkirakan sekitar satu dari setiap 200 orang yang diuji oleh Galleri menerima hasil positif palsu.

Untuk hasil tes bisa muncul sekitar dua pekan setelah tes darah. Galleri direkomendasikan untuk digunakan pada orang dewasa dengan peningkatan risiko kanker, seperti mereka yang berusia 50 tahun atau lebih. Selain itu, bagi mereka yang perlu menerima tambahan tes skrining kanker rutin lainnya, seperti kolonoskopi atau mammogram.

Grail saat ini bekerja untuk mendapatkan persetujuan penuh untuk Galleri dari Food and Drug Administration. Seorang juru bicara Mayo Clinic belum memberikan informasi terkait kapan tes tersebut bisa tersedia secara luas untuk umum.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler