Telkom Targetkan IPO Mitratel Raih Rp 15 T Hingga Rp 24 T
Mitratel resmi melantai di bursa menggunakan kode MTEL pada 22 November 2021.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Ririek Ardiansyah mengatakan proses Initial Public Offering (IPO) atau melantai di pasar modal anak usaha Telkom, PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), telah dilakukan sejak tahun lalu.
Ririek menyebut rencana IPO Mitratel telah mendapatkan persetujuan dari dewan direksi, komisaris, dan Kementerian BUMN pada Agustus 2021. Kata Ririek, Telkom telah mengajukan pendaftaran kepada OJK pada September dan kemudian melakukan ekspose mini hingga akhirnya mendapatkan free effective statement dari OJK pada 25 Oktober lalu.
"Pada 5 November kami sudah mengirimkan surat filling terakhir ke OJK, kita harapkan mendapatkan jawaban OJK efektifnya pada 12 November. Jika ini terjadi, secara resmi penawaran saham kita akan lakukan antara 16-18 November, ini penawaran umum," saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR terkait perkembangan proses IPO anak usaha Telkom, Mitratel, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (10/11).
Ririek menanyakan rangkaian proses IPO akan ditutup secara resmi dan Mitratel resmi melantai di bursa menggunakan kode MTEL pada 22 November 2021. "Dengan demikian, proses secara penuh selesai, Mitratel secara resmi jadi perusahaan publik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia," ungkap Ririek.
Ririek menyampaikan kisaran harga saham Mitratel akan berada di angka Rp 775 sampai Rp 975 per saham dengan jumlah saham maksimal yang akan ditawarkan maksimal 29,85 persen atau setara 25,5 miliar lembar saham. "Namun demikian angka persisnya nantinya ini masih proses, ada literasi yang dilakukan menyesuaikan aturan yang ada, tapi 29,8 persen ini angka maksimum," ucapnya.
Ririek berharap IPO tersebut akan memberikan dana segar hingga Rp 15 triliun sampai Rp 24 triliun kepada Mitratel. Menurut Ririek, seluruh dana tersebut akan diberikan kepada Mitratel untuk pengembangan bisnis, penguatan modal kerja, membangun menara baru, maupun mengakuisisi menara lain, termasuk menara milik Telkomsel.
"Proses (IPO) ini sudah berjalan, secara umum kita sampaikan hasilnya sejauh ini sangat positif," kata Ririek.